TUBAN - Mendekati bulan suci ramadhan, harga komoditas daging di pasar tradisional kabupaten tuban, mulai merangkak naik. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di pasar pramuka, kelurahan sidorejo, kecamatan kota, kabupaten tuban, sabtu pagi.
Harga komoditas daging mulai menunjukan tren kenaikan sejak tiga hari terakhir. Lonjakan harga cukup signifikan terjadi pada harga daging ayam yang mengalami kenaikan sebesar lima ribu rupiah per kilogram dari harga sebelumnya.
Daging ayam kampung misalnya, kini dijual pedagang dengan harga rp65.000 per kilogram. Padahal biasanya hanya berkisar rp60.000 per kilogram. Lalu daging ayam broiler yang sebelumnya rp36.000, menjadi rpp38.000 per kilogram. Sementara daging ayam potong naik rp1.000 per kilogram, dari rp32.000, menjadi rp33.000.
Lonjakan harga daging ayam ini dipicu minimnya pasokan dari peternak. Sementara permintaan daging ayam tinggi, seiring banyaknya warga yang menggelar hajatan jelang bulan suci ramadhan.
Berbeda dengan daging ayam, harga daging sapi dan telur ayam justru cenderung stabil. Daging sapi kualitas super misalnya dijual rp120.000 per kilogram, daging sapi nomor dua rp110.000, dan daging kualitas nomor tiga dijual rp100.000 per kilogram. Sedangkan telur ayam masih bertahan rp21.000 per kilogram.
Masa pandemi turut mempengaruhi omzet pedagang hingga turun sebesar tiga puluh persen. Jika sebelumnya pedagang mampu menjual satu kwintal daging sapi per hari, maka kini hanya berkisar lima puluh sampai tujuh puluh kilogram saja.
Kenaikan harga ini diprediksi masih akan terus melambung, dan mencapai puncaknya saat memasuki bulan suci ramadhan serta perayaan hari raya idul fitri.
Harga komoditas daging mulai menunjukan tren kenaikan sejak tiga hari terakhir. Lonjakan harga cukup signifikan terjadi pada harga daging ayam yang mengalami kenaikan sebesar lima ribu rupiah per kilogram dari harga sebelumnya.
Daging ayam kampung misalnya, kini dijual pedagang dengan harga rp65.000 per kilogram. Padahal biasanya hanya berkisar rp60.000 per kilogram. Lalu daging ayam broiler yang sebelumnya rp36.000, menjadi rpp38.000 per kilogram. Sementara daging ayam potong naik rp1.000 per kilogram, dari rp32.000, menjadi rp33.000.
Lonjakan harga daging ayam ini dipicu minimnya pasokan dari peternak. Sementara permintaan daging ayam tinggi, seiring banyaknya warga yang menggelar hajatan jelang bulan suci ramadhan.
Berbeda dengan daging ayam, harga daging sapi dan telur ayam justru cenderung stabil. Daging sapi kualitas super misalnya dijual rp120.000 per kilogram, daging sapi nomor dua rp110.000, dan daging kualitas nomor tiga dijual rp100.000 per kilogram. Sedangkan telur ayam masih bertahan rp21.000 per kilogram.
Masa pandemi turut mempengaruhi omzet pedagang hingga turun sebesar tiga puluh persen. Jika sebelumnya pedagang mampu menjual satu kwintal daging sapi per hari, maka kini hanya berkisar lima puluh sampai tujuh puluh kilogram saja.
Kenaikan harga ini diprediksi masih akan terus melambung, dan mencapai puncaknya saat memasuki bulan suci ramadhan serta perayaan hari raya idul fitri.