NGANJUK - Kabupaten nganjuk, dikenal sebagai surga makanan dan kulinernya yang khas. Di nganjuk bagian timur, tepatnya di desa gondang, kecamatan gondang, kabupaten nganjuk, terdapat kampung dumbleg. Sebab, sebagian besar warganya sebagai pembuat jenang dumbleg.
salahsatunya jiuk, warga setempat. Ia sudah puluhan tahun menekuni usaha jenang khas nganjuk ini. Keahliannya membuat jenang, merupakan bakat turun temurun, dari orangtua yang wariskan oleh nenek moyangnya.
Dumbleg merupakan jajanan tradisional khas nganjuk, makanan ini terbuat dari tepung beras atau ketan, gula jawa serta santan, dan dicampur hingga membentuk jenang, dan dibungkus menggunakan pelepah jambe, yang kemudian dijahit sisi samping dan bawahnya.
Pembuatan jenang ini, diawali dengan merebus gula merah dicampur tepung beras, dengan santan encer, dan masukkan santan kental yang sudah direbus sampai mendidih, tambahkan larutan gula merah yang masih panas. Usai itu masukkan adonan kedalam pelepah pinang yang sebelumnya sudah dijahit.
Menurut jiuk dumbleg merupakan jajan has dari nganjuk , dan sudah mulai langka. Sebab, penjualan jenang dipasar hanya pada pasaran tetentu, yaitu pada hari pon dan kliwon penanggalan jawa. Atau dua hari dalam seminggu saja. Sementara pada hari minggu berjualan di alun alun nganjuk, dan pada hari diluar itu melayani penjualan di rumah.
Dumbleg nganjuk memiliki rasa yang legit, manis dan gurih. Tekstur dumbleg mirip seperti dodol dengan bentuk lonjong besar menyerupai lontong. Dumbleg terdiri dari dua jenis, dumbleg merah dan putih. Dumbleg merah dibuat dengan campuran gula merah, sementara dumbleg putih dibuat tanpa gula merah.
nganjuk yang dilewati jalur utama lintas propinsi ini, kerap jadi tempat persinggahan para pelancong dari arah barat menuju timur. Saat berada di nganjuk, tak lengkap jika tidak mencicipi kuliner khas jenang dumbleg.
salahsatunya jiuk, warga setempat. Ia sudah puluhan tahun menekuni usaha jenang khas nganjuk ini. Keahliannya membuat jenang, merupakan bakat turun temurun, dari orangtua yang wariskan oleh nenek moyangnya.
Dumbleg merupakan jajanan tradisional khas nganjuk, makanan ini terbuat dari tepung beras atau ketan, gula jawa serta santan, dan dicampur hingga membentuk jenang, dan dibungkus menggunakan pelepah jambe, yang kemudian dijahit sisi samping dan bawahnya.
Pembuatan jenang ini, diawali dengan merebus gula merah dicampur tepung beras, dengan santan encer, dan masukkan santan kental yang sudah direbus sampai mendidih, tambahkan larutan gula merah yang masih panas. Usai itu masukkan adonan kedalam pelepah pinang yang sebelumnya sudah dijahit.
Menurut jiuk dumbleg merupakan jajan has dari nganjuk , dan sudah mulai langka. Sebab, penjualan jenang dipasar hanya pada pasaran tetentu, yaitu pada hari pon dan kliwon penanggalan jawa. Atau dua hari dalam seminggu saja. Sementara pada hari minggu berjualan di alun alun nganjuk, dan pada hari diluar itu melayani penjualan di rumah.
Dumbleg nganjuk memiliki rasa yang legit, manis dan gurih. Tekstur dumbleg mirip seperti dodol dengan bentuk lonjong besar menyerupai lontong. Dumbleg terdiri dari dua jenis, dumbleg merah dan putih. Dumbleg merah dibuat dengan campuran gula merah, sementara dumbleg putih dibuat tanpa gula merah.
nganjuk yang dilewati jalur utama lintas propinsi ini, kerap jadi tempat persinggahan para pelancong dari arah barat menuju timur. Saat berada di nganjuk, tak lengkap jika tidak mencicipi kuliner khas jenang dumbleg.