JOMBANG - Siapa sangka, aneka ragam lukisan hasil karya samiaji, 40 tahun, warga dusun banjarsari, desa bareng, kecamatan bareng, jombang ini terbuat dari bahan sampah. Mulai lukisan bunga, kaligrafi hingga pemandangan alam dan binatang. Lukisan-lukisan ini berharga jutaan rupiah, karena bagi yang memahami lukisan keindahannya cukup memikat.
Tumpukan sampah rumah tangga ini didapat di sekitar rumah ataupun sungai. Bahan lukisan ini bisa disebut sama sekalitidak bernilai. Mulai dari popok bayi bekas,anela plastik hingga cangkang telur. Agar popok bayi bekas ini menjadi berharga, pelukis menjadikannya sebagai bahan lukisan plural printing. Sehingga melalui proses panjang, agar bahan aslinya tidak tampak lagi, karena berubah menjadi warna yang menarik.
Sampah-sampah bekas bungkus makanan kecil juga sangat menarik. Sebab warna-warni aslinya menjadikan kombinas warna yang bisa memanjakan orang yang memandangnya. Meskipun tampak mudah, pembuatan lukisan ini memerlukan keahlian.
Samiaji mengakui sengaja membuat lukisan-lukisan berbahan sampah karena dipicu rasa prihatin terhadap ulah warga yang membuang sampah sembarangan. Sehingga sampah-sampah tersebut mengotori lingkungan dan mencemari air sungai.
Meskipun hanya berbahan sampah namun lukisan samiaji telah dikenal luas sehingga banyak menerima pesanan. Haga setiap lukisan bervariasi, mulai dari 100 ribu rupiah hingga 1,5 utarupiah.
Dengan bahan sampah pelukis bisa menorehkan imajinasinya pada kanvas dengan berbagai jenis lukisan. Mulai dari natural, realis, romantisme, plural printing , ekspresionisme hingga abstrak.
Tumpukan sampah rumah tangga ini didapat di sekitar rumah ataupun sungai. Bahan lukisan ini bisa disebut sama sekalitidak bernilai. Mulai dari popok bayi bekas,anela plastik hingga cangkang telur. Agar popok bayi bekas ini menjadi berharga, pelukis menjadikannya sebagai bahan lukisan plural printing. Sehingga melalui proses panjang, agar bahan aslinya tidak tampak lagi, karena berubah menjadi warna yang menarik.
Sampah-sampah bekas bungkus makanan kecil juga sangat menarik. Sebab warna-warni aslinya menjadikan kombinas warna yang bisa memanjakan orang yang memandangnya. Meskipun tampak mudah, pembuatan lukisan ini memerlukan keahlian.
Samiaji mengakui sengaja membuat lukisan-lukisan berbahan sampah karena dipicu rasa prihatin terhadap ulah warga yang membuang sampah sembarangan. Sehingga sampah-sampah tersebut mengotori lingkungan dan mencemari air sungai.
Meskipun hanya berbahan sampah namun lukisan samiaji telah dikenal luas sehingga banyak menerima pesanan. Haga setiap lukisan bervariasi, mulai dari 100 ribu rupiah hingga 1,5 utarupiah.
Dengan bahan sampah pelukis bisa menorehkan imajinasinya pada kanvas dengan berbagai jenis lukisan. Mulai dari natural, realis, romantisme, plural printing , ekspresionisme hingga abstrak.