MAGETAN - Namanya sri gunarsih, penyandang disabilitas tuna daksa yang kini membina ratusan penyandang disabilitas lainnya, di kabupaten magetan. Awalnya ia hanya seorang klien di upt rehabilitasi sosial bina daksa, atau rsbd bangil, selama kurang lebih setahun, dengan kursus bordir.
Saat pulang ke magetan, pada akhir tahun 2000, kemudian mempertajam keahliannya, dengan kursus menjahit. Perjalanan hidupnya mengantarkan perempuan kelahiran 9 februari 1981 ini, menjadi pengurus national paralympic committee , atau npc.
10 tahun menjadi pengurus npc, membuatnya jenuh, karena bisa bertemu dengan teman-temannya penyandang disabilitas hanya pada saat momen olahraga. Hingga akhirnya, pada tahun 2018, ibu satu anak ini, membuat yayasan wira daksa utama, di desa ngadirejo kecamatan kawedanan kabupaten magetan.
Saat ini, ada sebanyak seratus lima puluh orang penyandang disabilitas, yang bernaung di yayasan itu. Berbagai keterampilan atau sektor usaha mereka geluti. Mulai kerajinan tas, pakaian, hingga makanan ringan. Mereka bisa saling berbagi atau membantu, agar semuanya bisa mandiri.
Apa yang dilakukan oleh sri gunarsih dengan yayasannya, diapresiasi oleh dinas sosial provinsi jawa timur, upt rehabilitasi sosial bina daksa, atau rsbd bangil. Ini bisa menjadi inspirasi kaum penyandang disabilitas lain, untuk berkreasi pada diri dan keluarga, juga bagi penyandang disabilitas lainnya.
Saat pulang ke magetan, pada akhir tahun 2000, kemudian mempertajam keahliannya, dengan kursus menjahit. Perjalanan hidupnya mengantarkan perempuan kelahiran 9 februari 1981 ini, menjadi pengurus national paralympic committee , atau npc.
10 tahun menjadi pengurus npc, membuatnya jenuh, karena bisa bertemu dengan teman-temannya penyandang disabilitas hanya pada saat momen olahraga. Hingga akhirnya, pada tahun 2018, ibu satu anak ini, membuat yayasan wira daksa utama, di desa ngadirejo kecamatan kawedanan kabupaten magetan.
Saat ini, ada sebanyak seratus lima puluh orang penyandang disabilitas, yang bernaung di yayasan itu. Berbagai keterampilan atau sektor usaha mereka geluti. Mulai kerajinan tas, pakaian, hingga makanan ringan. Mereka bisa saling berbagi atau membantu, agar semuanya bisa mandiri.
Apa yang dilakukan oleh sri gunarsih dengan yayasannya, diapresiasi oleh dinas sosial provinsi jawa timur, upt rehabilitasi sosial bina daksa, atau rsbd bangil. Ini bisa menjadi inspirasi kaum penyandang disabilitas lain, untuk berkreasi pada diri dan keluarga, juga bagi penyandang disabilitas lainnya.