JOMBANG - Unit penggilingan padi milik gabungan kelompok tani desa sugihwaras, kecamatan ngoro, jombang, masih terus memproduksi beras. Mereka mengolah gabah menjadi beras beras yang dibeli dari petani secara langsung. Tidak kurang dari 100 ton beras milik gapoktan ini yang masih memenuhi gudang.
Unit penggilingan padi gapoktan sugihwaras memproduksi beras medium dan premium. Beras kualitas medium dijual dengan harga 8.700 rupiah perkilo. Beras kualitas medium super dengan harga 9.400 rupiah perkilo. Beras kualitas premium dengan harga 10.500 rupiah perkilo.
Mohammad asmui ketua gapoktan sugihwaras mengatakan semenjak ada rencana impor beras, harga tersebut tidak sesuai dengan kondisi pasar. Karena dipasaran harga gabah anjlok dari 4.300 rupiah perkilo menjadi 3.500 perkilo. Penurunan harga gabah juga berimbas pada harga beras. Dari harga normal terjadi penurunan sekitar 500 hingga 600 rupiah perkilo. Atau berkisar 8.100 rupiah perkilo.
Gapoktan dengan tegas menolak impor beras. Sebab saat musim panen tiba, harga gabah dan beras diprediksi akan turun lagi. Jika kondisi ini diperparah dengan beredarnya beras impor, petani akan mengalami kerugian besar.
Gapoktan ini juga mengusulkan agar subsidi pupuk di hapus dan diganti subsidi harga gabah agar harga saat panen stabil. Selama ini pemberian subsidi pupuk juga bermasalah karena stoknya tidak mencukupi sehingga petani masih harus mencari pupuk non subsidi.
Unit penggilingan padi gapoktan sugihwaras memproduksi beras medium dan premium. Beras kualitas medium dijual dengan harga 8.700 rupiah perkilo. Beras kualitas medium super dengan harga 9.400 rupiah perkilo. Beras kualitas premium dengan harga 10.500 rupiah perkilo.
Mohammad asmui ketua gapoktan sugihwaras mengatakan semenjak ada rencana impor beras, harga tersebut tidak sesuai dengan kondisi pasar. Karena dipasaran harga gabah anjlok dari 4.300 rupiah perkilo menjadi 3.500 perkilo. Penurunan harga gabah juga berimbas pada harga beras. Dari harga normal terjadi penurunan sekitar 500 hingga 600 rupiah perkilo. Atau berkisar 8.100 rupiah perkilo.
Gapoktan dengan tegas menolak impor beras. Sebab saat musim panen tiba, harga gabah dan beras diprediksi akan turun lagi. Jika kondisi ini diperparah dengan beredarnya beras impor, petani akan mengalami kerugian besar.
Gapoktan ini juga mengusulkan agar subsidi pupuk di hapus dan diganti subsidi harga gabah agar harga saat panen stabil. Selama ini pemberian subsidi pupuk juga bermasalah karena stoknya tidak mencukupi sehingga petani masih harus mencari pupuk non subsidi.