JOMBANG - Aksi solidaritas terhadap kasus penganiayaan yang dialami wartawan tempo nurhadi, digelar wartawan yang tergabung dalam organisasi persatuan wartawan indonesia atau pwi jombang. Aksi dilangsungkan di depan sekretariat pwi jalan KH A wahid hasyim, jombang.
Dalam aksi ini, wartawan berorasi secara bergantian. Insan pers ini menyesalkan peristiwa penganiayaan yang menimpa nurhadi, wartawan majalah tempo di surabaya. Peserta aksi jugamelakukan pengumpulan kartu identitas wartawan sebagai lambang pemboikotan terhadap pemberitaan.
Sutono abdillah ketua PWI jombang mengatakan meskipun sempat mendapatkan larangan pwi tetap menggelar aksi sebagai solidaritas. Pwi melakukan tabur bunga pada sejumlah kartu identitas wartawan sebagai simbol matinya hak-hak kebebasan wartawan. Pwi jombang menuntut agar kasus tersebut diusut hingga tuntas.
Sebelum aksi dimulai, akp novi herdianto, kasat intelkam polres jombang mendatangi kantor sekretariat pwi jombang meminta agar wartawan tidak menggelar aksi. Anggota polri ini sempat bersitegang dengan seorang warawan yang meminta di izinkan demo di depan mapolres.
Karena tetap tidak diizinkan, akhirnya wartawan memilih untuk ambil jalan tengah dengan tetap menggelar aksi di depan kantor pwi tidak berlokasi di depan mapolres seperti yang direncanakan.
Dalam aksi ini, wartawan berorasi secara bergantian. Insan pers ini menyesalkan peristiwa penganiayaan yang menimpa nurhadi, wartawan majalah tempo di surabaya. Peserta aksi jugamelakukan pengumpulan kartu identitas wartawan sebagai lambang pemboikotan terhadap pemberitaan.
Sutono abdillah ketua PWI jombang mengatakan meskipun sempat mendapatkan larangan pwi tetap menggelar aksi sebagai solidaritas. Pwi melakukan tabur bunga pada sejumlah kartu identitas wartawan sebagai simbol matinya hak-hak kebebasan wartawan. Pwi jombang menuntut agar kasus tersebut diusut hingga tuntas.
Sebelum aksi dimulai, akp novi herdianto, kasat intelkam polres jombang mendatangi kantor sekretariat pwi jombang meminta agar wartawan tidak menggelar aksi. Anggota polri ini sempat bersitegang dengan seorang warawan yang meminta di izinkan demo di depan mapolres.
Karena tetap tidak diizinkan, akhirnya wartawan memilih untuk ambil jalan tengah dengan tetap menggelar aksi di depan kantor pwi tidak berlokasi di depan mapolres seperti yang direncanakan.