TUBAN - Aksi solidaritas terhadap jurnalis tempo yang menjadi korban penganiayaan oknum anggota polisi digelar puluhan wartawan kabupaten tuban, selasa pagi. Sambil membentangkan poster-poster, massa aksi berunjukrasa di tengah perempatan jalur pantura tuban-semarang.
Selanjutnya, massa berjalan kaki menuju mapolres tuban yang hanya berjarak sekitar lima puluh meter. Para pekerja media ini menutup akses masuk mapolres, dan melakukan orasi bergantian di pintu gerbang.
Dalam orasinya, mereka mengutuk kekerasan yang dialami jurnalis tempo nurhadi di kota surabaya. Korban disekap dan dipukuli oknum anggota polisi saat sedang melakukan tugas jurnalistik. Para jurnalis mendesak kapolda jatim segera menangkap pelaku penganiayaan. Apalagi liputan yang dilakukan nurhadi, berkaitan dengan kasus korupsi yang membelit seorang penyelanggara negara.
Dalam aksi solidaritas ini, para wartawan kecewa dan mempertanyakan sinergi antara pers dan polri yang selama ini digembar-gemborkan. Sebab, aksi mereka tidak ditemui langsung kapolres maupun wakapolres tuban.
Menanggapi kekecewaan wartawan, pihak polres tuban mengatakan tidak ada maksud pimpinan menghindar. Kapolres tuban secara mendadak harus berangkat ke mabes polri, sementara wakapolres sedang sekolah. Sehingga kabagops sebagai perwira senior ditugaskan untuk menemui pengunjukrasa.
Meski demikian, wartawan tetap batal memberikan surat tuntutan yang dibuat. Mereka akan mengirim langsung surat tuntutan ke polda jatim.
Meski diwarnai kekecewaan aksi puluhan wartawan ini berjalan aman dan tertib, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selanjutnya, massa berjalan kaki menuju mapolres tuban yang hanya berjarak sekitar lima puluh meter. Para pekerja media ini menutup akses masuk mapolres, dan melakukan orasi bergantian di pintu gerbang.
Dalam orasinya, mereka mengutuk kekerasan yang dialami jurnalis tempo nurhadi di kota surabaya. Korban disekap dan dipukuli oknum anggota polisi saat sedang melakukan tugas jurnalistik. Para jurnalis mendesak kapolda jatim segera menangkap pelaku penganiayaan. Apalagi liputan yang dilakukan nurhadi, berkaitan dengan kasus korupsi yang membelit seorang penyelanggara negara.
Dalam aksi solidaritas ini, para wartawan kecewa dan mempertanyakan sinergi antara pers dan polri yang selama ini digembar-gemborkan. Sebab, aksi mereka tidak ditemui langsung kapolres maupun wakapolres tuban.
Menanggapi kekecewaan wartawan, pihak polres tuban mengatakan tidak ada maksud pimpinan menghindar. Kapolres tuban secara mendadak harus berangkat ke mabes polri, sementara wakapolres sedang sekolah. Sehingga kabagops sebagai perwira senior ditugaskan untuk menemui pengunjukrasa.
Meski demikian, wartawan tetap batal memberikan surat tuntutan yang dibuat. Mereka akan mengirim langsung surat tuntutan ke polda jatim.
Meski diwarnai kekecewaan aksi puluhan wartawan ini berjalan aman dan tertib, dengan menerapkan protokol kesehatan.
