MAGETAN - Kesibukan para pekerja nampak di home industri pembuatan cincau milik purwadi, di desa tanjungsari, kecamatan panekan, kabupaten magetan. Tidak seperti biasanya, selama bulan puasa ini, permintaan cincau hitam atau janggelan meningkat tajam dibanding hari-hari sebelumnya.
Kalau hari-hari biasa hanya memproduksi sekitar 30 hingga 40 cetakan saja, selama bulan suci ramadhan ini, produksi bisa meningkat menjadi 100 lebih cetakan cincau hitam.
Selama ramadhan, cincau hitam yang berasal dari daun janggelan ini, banyak diburu oleh masyarakat sebagai salah satu sajian berbuka puasa, yang biasa dicampur dalam minuman dingin.
Selain dari pedagang di magetan, permintaan cincau hitam juga datang dari luar magetan, seperti bojonegoro, hingga karanganyar jawa tengah.
Sedangkan untuk harganya, satu cetakan cincau ukuran loyang, 25 ribu rupiah, cetakan kaleng, atau galon bekas cat, 55 ribu rupiah, dan eceran satu plastik 2 ribu rupiah.
Permintaan cincau hitam atau janggelan ini, diperkirakan masih akan terus ramai hingga h-2 lebaran idul fitri nanti. Meskipun di masa pandemi, akan tetapi tidak mempengaruhi peningkatan permintaan terhadap cincau hitam.
Kalau hari-hari biasa hanya memproduksi sekitar 30 hingga 40 cetakan saja, selama bulan suci ramadhan ini, produksi bisa meningkat menjadi 100 lebih cetakan cincau hitam.
Selama ramadhan, cincau hitam yang berasal dari daun janggelan ini, banyak diburu oleh masyarakat sebagai salah satu sajian berbuka puasa, yang biasa dicampur dalam minuman dingin.
Selain dari pedagang di magetan, permintaan cincau hitam juga datang dari luar magetan, seperti bojonegoro, hingga karanganyar jawa tengah.
Sedangkan untuk harganya, satu cetakan cincau ukuran loyang, 25 ribu rupiah, cetakan kaleng, atau galon bekas cat, 55 ribu rupiah, dan eceran satu plastik 2 ribu rupiah.
Permintaan cincau hitam atau janggelan ini, diperkirakan masih akan terus ramai hingga h-2 lebaran idul fitri nanti. Meskipun di masa pandemi, akan tetapi tidak mempengaruhi peningkatan permintaan terhadap cincau hitam.