BOJONEGORO - Seperti yang terlihat di jalan imam bonjol di seputaran alun - alun bojonegoro, sejumlah orang terlihat menawarkan jasa penukaran uang baru.
Sambil memperlihatkan uang dari tepi jalan, mereka memamerkan uang baru dengan pecahan 2.000 rupiah, 5.000 rupiah, 10.000 rupiah, hingga 20.000 rupiah.
Para pemilik jasa penukaran uang ini nampak buka lebih awal yakni 2 minggu sebelum lebaran, karena di musim pandemi covid-19 dinilai sepi dari tahun sebelum pandemi.
Untuk membuka lapaknya , jasa penukaran uang baru ini tidak memerlukan tempat khusus , hanya memanfaatkan bahu jalan yang dinilai strategis .seperti di alun-alun kota bojonegoro ini contohnya .
Frans misalnya , warga asal sumatra yang menetap di bojonegoro ini , setiap tahunnya membuka jasa penukaran di seputaran alun-alun bojonegoro .
Dirinya mengaku saat pandemi seperti ini hanya bisa menukar uang hingga 10 juta rupiah kepada pelanggannya , dan dinilai tidak seramai sebelum pandemi covid-19 .
Sambil memperlihatkan uang dari tepi jalan, mereka memamerkan uang baru dengan pecahan 2.000 rupiah, 5.000 rupiah, 10.000 rupiah, hingga 20.000 rupiah.
Para pemilik jasa penukaran uang ini nampak buka lebih awal yakni 2 minggu sebelum lebaran, karena di musim pandemi covid-19 dinilai sepi dari tahun sebelum pandemi.
Untuk membuka lapaknya , jasa penukaran uang baru ini tidak memerlukan tempat khusus , hanya memanfaatkan bahu jalan yang dinilai strategis .seperti di alun-alun kota bojonegoro ini contohnya .
Frans misalnya , warga asal sumatra yang menetap di bojonegoro ini , setiap tahunnya membuka jasa penukaran di seputaran alun-alun bojonegoro .
Dirinya mengaku saat pandemi seperti ini hanya bisa menukar uang hingga 10 juta rupiah kepada pelanggannya , dan dinilai tidak seramai sebelum pandemi covid-19 .
