BOJONEGORO - Siapa yang tidak suka dengan buah salak, rasanya manis bercampur asam membuat siapa saja yang makan buah ini ketagihan dengan rasanya yang segar.
Salah seorang warga di kampung wisata petik buah salak wedi di desa wedi, kecamatan kapas, kabupaten bojonegoro, mempunyai cara unik menikmati buah salak, di sini ada seorang ibu rumahtangga yang mengolah buah salak menjadi kurma salak.
Mungkin bagi sebagian orang olahan kurma salak masih sangat asing di telinga, akan tetapi di tangan wulan ini yang sudah empat tahun ini sukses merubah buah salak menjadi olahan baru yaitu kurma salak.
Tidak sulit membuat kurma salak, bahan yang dibutuhkan hanya salak yang sudah dikupas dan dicuci hingga bersih, setelah itu gula pasir, gula jawa dan sedikit garam di masak bersamaan. Selanjutnya bahan tersebut direbus hingga menjadi karamel, setelah itu kurma salak yang sudah matang selanjutnya di oven.
Proses oven ini memakan waktu 2 hingga 3 jam saja. Proses ini terbilang sangat penting, jika terlalu lama kurma bisa-bisa sangat kering serta keras, dan sebaliknya.
Menurut wulan, pemilik usaha kurma salak mengatakan, ia membuat olahan kurma salak ini berawal dari banyaknya salak di kebunnya yang sangat melimpah, dari sanalah ia bersama ibunya mencoba membuat olahan kurma salak ini dan hasilnya memuaskan.
Dalam sebulan ia dapat meraup omset mencapai jutaan rupiah, selain unik olahan kurma salak juga dirasa lebih menguntungkan, pasalnya setelah diolah harga jual salak akan semakin tinggi dibanding dengan menjual buah salak biasa.
Anda tertarik mencicipinya?, kurma salak disini dijual dengan harga rp 15.000 per kemasan. Karena tidak memakai bahan pengawet, kurma salak ini hanya dapat bertahan maksimal 5 sampai 6 bulan saja.
Salah seorang warga di kampung wisata petik buah salak wedi di desa wedi, kecamatan kapas, kabupaten bojonegoro, mempunyai cara unik menikmati buah salak, di sini ada seorang ibu rumahtangga yang mengolah buah salak menjadi kurma salak.
Mungkin bagi sebagian orang olahan kurma salak masih sangat asing di telinga, akan tetapi di tangan wulan ini yang sudah empat tahun ini sukses merubah buah salak menjadi olahan baru yaitu kurma salak.
Tidak sulit membuat kurma salak, bahan yang dibutuhkan hanya salak yang sudah dikupas dan dicuci hingga bersih, setelah itu gula pasir, gula jawa dan sedikit garam di masak bersamaan. Selanjutnya bahan tersebut direbus hingga menjadi karamel, setelah itu kurma salak yang sudah matang selanjutnya di oven.
Proses oven ini memakan waktu 2 hingga 3 jam saja. Proses ini terbilang sangat penting, jika terlalu lama kurma bisa-bisa sangat kering serta keras, dan sebaliknya.
Menurut wulan, pemilik usaha kurma salak mengatakan, ia membuat olahan kurma salak ini berawal dari banyaknya salak di kebunnya yang sangat melimpah, dari sanalah ia bersama ibunya mencoba membuat olahan kurma salak ini dan hasilnya memuaskan.
Dalam sebulan ia dapat meraup omset mencapai jutaan rupiah, selain unik olahan kurma salak juga dirasa lebih menguntungkan, pasalnya setelah diolah harga jual salak akan semakin tinggi dibanding dengan menjual buah salak biasa.
Anda tertarik mencicipinya?, kurma salak disini dijual dengan harga rp 15.000 per kemasan. Karena tidak memakai bahan pengawet, kurma salak ini hanya dapat bertahan maksimal 5 sampai 6 bulan saja.