MAGETAN - Sebagian korban keracunan makanan menu buka bersama, warga asal desa plumpung kecamatan plaosan kabupaten magetan, masih menjalani perawatan intensif di puskesmas plaosan magetan.
Data hingga jumat pagi, total pasien yang menjadi korban keracunan makanan saat buka puasa bersama itu, menjadi 62 orang. 7 orang dirawat di klinik swasta di plaosan, satu orang dirawat di puskesmas poncol. 54 orang ditangani puskesmas plaosan.
Dari jumlah terasebut, 42 orang sudah diperbolehkan pulang, dan sisanya 20 orang masih dirawat intensif di puskesmas plaosan, puskesmas poncol dan di klinik.
Kepala puskesmas plaosan, dokter siti sumarni, mengatakan secara umum pasien yang dirawat dalam kondisi baik. Mereka belum diperbolehkan pulang karena masih mengalami diare.
Seperti diketahui, kasus dugaan keracunan makanan menu buka puasa ini, berawal saat sekitar 140 warga desa plumpung kecamatan plaosan magetan, buka puasa bersama di masjid an-nur desa setempat, pada selasa kemarin.
Pasca buka puasa dengan menu nasi, urap, dan ayam bakar, mereka tidak mengalami gejala apa-apa, namun pada rabu siang, sebagian dari mereka mengalami gejala pusing, mual, muntah dan diare, sehingga mereka dibawa ke puskesmas plaosan.
Data hingga jumat pagi, total pasien yang menjadi korban keracunan makanan saat buka puasa bersama itu, menjadi 62 orang. 7 orang dirawat di klinik swasta di plaosan, satu orang dirawat di puskesmas poncol. 54 orang ditangani puskesmas plaosan.
Dari jumlah terasebut, 42 orang sudah diperbolehkan pulang, dan sisanya 20 orang masih dirawat intensif di puskesmas plaosan, puskesmas poncol dan di klinik.
Kepala puskesmas plaosan, dokter siti sumarni, mengatakan secara umum pasien yang dirawat dalam kondisi baik. Mereka belum diperbolehkan pulang karena masih mengalami diare.
Seperti diketahui, kasus dugaan keracunan makanan menu buka puasa ini, berawal saat sekitar 140 warga desa plumpung kecamatan plaosan magetan, buka puasa bersama di masjid an-nur desa setempat, pada selasa kemarin.
Pasca buka puasa dengan menu nasi, urap, dan ayam bakar, mereka tidak mengalami gejala apa-apa, namun pada rabu siang, sebagian dari mereka mengalami gejala pusing, mual, muntah dan diare, sehingga mereka dibawa ke puskesmas plaosan.
