NGAWI - Pemerintah kabupaten ngawi menggelar rapat pembahasan untuk persiapan penjemputan enam orang pekerja migran (PMI) yang akan kembali ke daerah asal. Saat ini keberadaan pekerja migran tersebut sudah menjalani karantina mandiri di asrama haji sukolilo surabaya. Dalam penjemputan nantinya akan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mulai dari dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (DPPTK), perhubungan, kesehatan, dan bpbd.
Wakil bupati ngawi, dwi rianto jatmiko menjelaskan penjemputan akan dilakukan menggunakan kendaraan dinas perhubungan. Pelaksanaan penjemputan terhadap enam orang pekerja migran tersebut sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dan pemprov jatim sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan covid-19.
Menurut wabup, setelah nanti dilakukan penjemputan, para pekerja migran tersebut juga akan langsung menjalani karantina dan isolasi mandiri di lokasi agro techno park (ATP) yang ada di desa wakah, kecamatan ngrambe. Pelaksanaan isolasi di atp nantinya akan berlangsung selama 3 hari, karena sebelumnya juga telah menjalani isolasi selama 2 hari di surabaya. Termasuk dilakukannya test PCR untuk diketahui ada tidaknya pekerja migran yang terpapar covid-19. Selama menjalani isolasi nantinya juga akan dipantau terus untuk kesehatannnya dari dinas kesehatan setempat.
Sementara berdasar data dari dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (dpptk) ngawi, keenam pekerja migran tersebut terdiri dari 3 orang dari negara malaysia, dan 3 orang dari negara singapura. Setelah menjalani protokol kesehatan dan karantina mandiri diharapkan keenam pekerja migran tersebut tidak terpapar covid-19.
Wakil bupati ngawi, dwi rianto jatmiko menjelaskan penjemputan akan dilakukan menggunakan kendaraan dinas perhubungan. Pelaksanaan penjemputan terhadap enam orang pekerja migran tersebut sesuai dengan instruksi pemerintah pusat dan pemprov jatim sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan covid-19.
Menurut wabup, setelah nanti dilakukan penjemputan, para pekerja migran tersebut juga akan langsung menjalani karantina dan isolasi mandiri di lokasi agro techno park (ATP) yang ada di desa wakah, kecamatan ngrambe. Pelaksanaan isolasi di atp nantinya akan berlangsung selama 3 hari, karena sebelumnya juga telah menjalani isolasi selama 2 hari di surabaya. Termasuk dilakukannya test PCR untuk diketahui ada tidaknya pekerja migran yang terpapar covid-19. Selama menjalani isolasi nantinya juga akan dipantau terus untuk kesehatannnya dari dinas kesehatan setempat.
Sementara berdasar data dari dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (dpptk) ngawi, keenam pekerja migran tersebut terdiri dari 3 orang dari negara malaysia, dan 3 orang dari negara singapura. Setelah menjalani protokol kesehatan dan karantina mandiri diharapkan keenam pekerja migran tersebut tidak terpapar covid-19.