BOJONEGORO - Inilah masjid jami' nurul huda, desa cangaan, kecamatan kanor, yang terletak di tepi sungai bengawan solo merupakan masjid tertua di bojonegoro.
Meskipun menjadi masjid tertua namun bangunan yang modern mengesankan jika tempat ibadah umat islam ini bukanlah tempat yang kuno.
Kesan kuno masjid baru terlihat pada daun pintu berbahan kayu jati kuno bertuliskan sebuah huruf arab dan huruf aksara jawa di teras depan.
Pada pintu ini tertulis dua kalimat bertuliskan. Laa ilaha illallah. Di kanan dan. Muhammad rasulullah. Di kiri dengan huruf arab gundul. Di bawahnya terdapat tulisan 1262 hijriyah menggunakan angka arab yang menandakan tahun dibuatnya.
Menurut ketua takmir masjid nurul huda, memang masjid ini tertua di bojonegoro usianya dibangun sejak 1775 masehi atau 1262 hijriyah, tulisan di daun pintu merupakan icon bangunan masjid yang masih dipertahankan.
Masjid kuno ini sudah mengalami beberapa renovasi, untuk renovasi terakhir pada tahun 2014 bangunan inti masjid dengan luas 15 x 15 meter juga dipertahankan.
Sementara sejarah awal masjid jami nurul huda didirikan oleh salah satu keluarga kerajaan mataram islam asal solo yakni ki ageng wiroyudo, ki wiroyudo kabur dari kerajaan mataram karena wilayah kerajaan diserang belanda.
Di desa cangaan inilah, ki wiroyudo mendirikan masjid pada tahun 1775 M untuk tempat ibadah dan menyebarkan ajaran agama islam.
Awalnya bangunan masjid jami nurul huda hanya berkonstruksikan kayu dengan atapnya berasal dari alang - alang dan daun jati.
Terdapat sejumlah peninggalan kuno yang masih tersimpan di salah satu ruangan masjid, mulai peti kayu jati yang diperkirakan berusia 342 tahun dan bedug masjid. Peninggalan ki wiroyudo.
Selain itu juga bencet, atau petunjuk waktu sholat pada jaman dahulu yang masih terawat berada di sekitar area masjid.
Meskipun menjadi masjid tertua namun bangunan yang modern mengesankan jika tempat ibadah umat islam ini bukanlah tempat yang kuno.
Kesan kuno masjid baru terlihat pada daun pintu berbahan kayu jati kuno bertuliskan sebuah huruf arab dan huruf aksara jawa di teras depan.
Pada pintu ini tertulis dua kalimat bertuliskan. Laa ilaha illallah. Di kanan dan. Muhammad rasulullah. Di kiri dengan huruf arab gundul. Di bawahnya terdapat tulisan 1262 hijriyah menggunakan angka arab yang menandakan tahun dibuatnya.
Menurut ketua takmir masjid nurul huda, memang masjid ini tertua di bojonegoro usianya dibangun sejak 1775 masehi atau 1262 hijriyah, tulisan di daun pintu merupakan icon bangunan masjid yang masih dipertahankan.
Masjid kuno ini sudah mengalami beberapa renovasi, untuk renovasi terakhir pada tahun 2014 bangunan inti masjid dengan luas 15 x 15 meter juga dipertahankan.
Sementara sejarah awal masjid jami nurul huda didirikan oleh salah satu keluarga kerajaan mataram islam asal solo yakni ki ageng wiroyudo, ki wiroyudo kabur dari kerajaan mataram karena wilayah kerajaan diserang belanda.
Di desa cangaan inilah, ki wiroyudo mendirikan masjid pada tahun 1775 M untuk tempat ibadah dan menyebarkan ajaran agama islam.
Awalnya bangunan masjid jami nurul huda hanya berkonstruksikan kayu dengan atapnya berasal dari alang - alang dan daun jati.
Terdapat sejumlah peninggalan kuno yang masih tersimpan di salah satu ruangan masjid, mulai peti kayu jati yang diperkirakan berusia 342 tahun dan bedug masjid. Peninggalan ki wiroyudo.
Selain itu juga bencet, atau petunjuk waktu sholat pada jaman dahulu yang masih terawat berada di sekitar area masjid.