BOJONEGORO - Berdasarkan data dari dinas kebudayaan dan pariwisatan kabupaten bojonegoro, sebelum adanya pandemi covid-19, pad kabupaten bojonegoro dari sektor pariwisata mencapai Rp. 811 juta. Namun, pada tahun 2020 pad dari sektor pariwisata hanya mencapai Rp. 608.250.000 dari target Rp. 1.4 miliar.
Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten bojonegoro, budiyanto mengatakan, adanya pandemi covid-19 menjadikan tiga wisata yang dikelola oleh pemkab bojonegoro, yaitu waduk pacal, kayangan api dan dander water park harus ditutup total hampir satu tahun. Hal itulah yang menyebabkan pad dari sektor wisata menjadi anjlok.
Budiyanto mengungkapkan, teRp.uruknya bisnis pariwisata selama pandemi menjadi tugas berat bagi pemerintah dan pengelola wisata untuk kembali mendongkrak kunjungan wisata ke bojonegoro.
Ia mengaku juga sudah berbincang dengan pengelola wisata terkait kondisi jumlah wisatawan yang menurun. Disisi lain pihaknya juga telah memberikan pengarahan kepala pelaku wisata terkait persaratan baru untuk pariwisata yang diperbolehkan buka kembali.
Disbudpar kabupaten bojonegoro sendiri, juga telah membuka 2 objek wisata yaitu kayangan api dan waduk pacal pada awal bulan maret kemarin. Dari dua wisata tersebut selama satu bulan, disbudpar telah mengantongi pad sebesar Rp.26.070.000, rinciannya Rp.16.650.000 dari kayangan api dan Rp.9.420.000 dari waduk pacal.
Dibukanya dua sektor wisata kelolaan pemkab bojonegoro itupun menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai batasan jumlah pengunjung sebesar 50%, wajib memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan disetiap wisata harus ada pos pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Diketahui bahwa disbudpar kabupaten bojonegoro telah siap jika nantinya wisata boleh dibuka secara normal seperti biasanya. Akan tetapi, itupun harus melihan kondisi perkembangan covid-19 di bojonegoro.
Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten bojonegoro, budiyanto mengatakan, adanya pandemi covid-19 menjadikan tiga wisata yang dikelola oleh pemkab bojonegoro, yaitu waduk pacal, kayangan api dan dander water park harus ditutup total hampir satu tahun. Hal itulah yang menyebabkan pad dari sektor wisata menjadi anjlok.
Budiyanto mengungkapkan, teRp.uruknya bisnis pariwisata selama pandemi menjadi tugas berat bagi pemerintah dan pengelola wisata untuk kembali mendongkrak kunjungan wisata ke bojonegoro.
Ia mengaku juga sudah berbincang dengan pengelola wisata terkait kondisi jumlah wisatawan yang menurun. Disisi lain pihaknya juga telah memberikan pengarahan kepala pelaku wisata terkait persaratan baru untuk pariwisata yang diperbolehkan buka kembali.
Disbudpar kabupaten bojonegoro sendiri, juga telah membuka 2 objek wisata yaitu kayangan api dan waduk pacal pada awal bulan maret kemarin. Dari dua wisata tersebut selama satu bulan, disbudpar telah mengantongi pad sebesar Rp.26.070.000, rinciannya Rp.16.650.000 dari kayangan api dan Rp.9.420.000 dari waduk pacal.
Dibukanya dua sektor wisata kelolaan pemkab bojonegoro itupun menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai batasan jumlah pengunjung sebesar 50%, wajib memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan disetiap wisata harus ada pos pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Diketahui bahwa disbudpar kabupaten bojonegoro telah siap jika nantinya wisata boleh dibuka secara normal seperti biasanya. Akan tetapi, itupun harus melihan kondisi perkembangan covid-19 di bojonegoro.