BOJONEGORO - Inilah makam salah satu penyebar agama islam tersohor di kabupaten bojonegoro, yaitu makam wali gotong yang berada di dukuh gotong, desa tinawun, kecamatan malo kabupaten bojonegoro.
Wali gotong, sebenarnya memiliki nama asli syeikh zakaria. Namun, masyarakat sekitar lebih sering memanggil dengan sebutan mbah sinare. Konon, syeikh zakaria adalah salah satu sultan dari kerajaan yang cukup hebat pada zamannya, yaitu kerajaan pajang yang berpusat di jawa tengah.
Juru kunci makam, paminto mengatakan, tidak tahu persis tentang kapan mbah zakaria berada di sini, dan bagaimana beliau menyebarkan agama islam di gotong dan sekitarnya. Namun, dahulu juga pernah ada pondok dan masjid yang sangat besar terbuat dari pohon bambu. Namun, sekarang sudah tidak ada.
Nama mbah zakaria sendiri, sebenarnya adalah julukan. Julukan ini diberikan kepada beliau, setelah pulang dari tanah suci makah untuk menunaikan ibadah haji. Sedangkan untuk nama aslinya adalah cipto mangun kusumo.
Makam dari mbah zakaria sendiri sering didatangi peziarah dari luar bojonegoro maupun jawa, seperti dari bantul, jakarta, pontianak. Namun yang lebih sering datang berziarah adalah warga jawa tengah.
Selain itu, banyak juga peziarah yang menjadikan mbah zakaria sebagai wasilah atas doanya (perantara) kepada tuhan yang maha esa, seperti keinginan untuk maju sebagai calon kepala desa maupun yang lainnya. Namun, jika ingin cepat terkabul ada sebuah caranya sendiri.
Selain menawarkan wisata religi makam wali gotong, di lokasi yang sama, tepat di samping makam, juga terdapat air terjun zakaria. Nama tersebut diambil dari tokoh yang sama, namun sebagian orang menyebut dengan nama air terjun pesarean.
Wali gotong, sebenarnya memiliki nama asli syeikh zakaria. Namun, masyarakat sekitar lebih sering memanggil dengan sebutan mbah sinare. Konon, syeikh zakaria adalah salah satu sultan dari kerajaan yang cukup hebat pada zamannya, yaitu kerajaan pajang yang berpusat di jawa tengah.
Juru kunci makam, paminto mengatakan, tidak tahu persis tentang kapan mbah zakaria berada di sini, dan bagaimana beliau menyebarkan agama islam di gotong dan sekitarnya. Namun, dahulu juga pernah ada pondok dan masjid yang sangat besar terbuat dari pohon bambu. Namun, sekarang sudah tidak ada.
Nama mbah zakaria sendiri, sebenarnya adalah julukan. Julukan ini diberikan kepada beliau, setelah pulang dari tanah suci makah untuk menunaikan ibadah haji. Sedangkan untuk nama aslinya adalah cipto mangun kusumo.
Makam dari mbah zakaria sendiri sering didatangi peziarah dari luar bojonegoro maupun jawa, seperti dari bantul, jakarta, pontianak. Namun yang lebih sering datang berziarah adalah warga jawa tengah.
Selain itu, banyak juga peziarah yang menjadikan mbah zakaria sebagai wasilah atas doanya (perantara) kepada tuhan yang maha esa, seperti keinginan untuk maju sebagai calon kepala desa maupun yang lainnya. Namun, jika ingin cepat terkabul ada sebuah caranya sendiri.
Selain menawarkan wisata religi makam wali gotong, di lokasi yang sama, tepat di samping makam, juga terdapat air terjun zakaria. Nama tersebut diambil dari tokoh yang sama, namun sebagian orang menyebut dengan nama air terjun pesarean.