NGAWI - Berdasar data dari dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman ngawi, dari jumlah total rumah tidak layak huni (RTLH) pada tahun 2017 lalu baru sekitar 2.776 unit yang sudah dilakukan perbaikan. Kabid perumahan rakyat, brace dwi sasmito menyatakan, dari jumlah total yang tidak layak huni, hasil verifikasi terdapat 6.200 unit rumah yang harus segera diperbaiki. Hal ini sesuai dengan by name dan by addres dari penduduk yang tersebar di 19 kecamatan.
Menurutnya, melalui program RTLH bantuan untuk perbaikan rumah didanai dari apbn dan apbd. Dari apbn mulai tahun 2017 hingga kini sudah diperbaiki sebanyak 1.824 unit. Sedangkan dari apbd mulai tahun 2017 hingga kini baru terealisasi 943 unit rumah yang dilakukan perbaikan.
Sementara untuk besaran alokasi bantuan yakni dari apbn sebesar rp.20 juta per unit, dan dari apbd rp.17,5 juta perunit. Dengan rincian yakni rp.2,5 juta dari nilai bantuan untuk biaya tukang, dan sisanya untuk keperluan material.
Pemkab ngawi sendiri mentargetkan setiap tahun minimal 500 unit rumah dilakukan perbaikan. Sehingga untuk jumlah RTLH di ngawi dapat semakin berkurang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menurutnya, melalui program RTLH bantuan untuk perbaikan rumah didanai dari apbn dan apbd. Dari apbn mulai tahun 2017 hingga kini sudah diperbaiki sebanyak 1.824 unit. Sedangkan dari apbd mulai tahun 2017 hingga kini baru terealisasi 943 unit rumah yang dilakukan perbaikan.
Sementara untuk besaran alokasi bantuan yakni dari apbn sebesar rp.20 juta per unit, dan dari apbd rp.17,5 juta perunit. Dengan rincian yakni rp.2,5 juta dari nilai bantuan untuk biaya tukang, dan sisanya untuk keperluan material.
Pemkab ngawi sendiri mentargetkan setiap tahun minimal 500 unit rumah dilakukan perbaikan. Sehingga untuk jumlah RTLH di ngawi dapat semakin berkurang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
