TUBAN - Rapat paripurna DPRD tuban dengan eksekutif yang dilaksanakan di gedung DPRD kabupaten tuban pada selasa sore tadi tak berjalan mulus. Pasalnya, paripurna yang membahas sejumlah raperda itu tak dihadiri bupati dan wakil bupati tuban, aditya halindra faridzky-riyadi, yang baru dilantik di grahadi minggu kemarin.
Alhasil, paripurna hanya dibuka ketua DPRD tuban miyadi, tanpa ada pembahasan lebih lanjut, sehingga ditunda pembahasannya. Usai ditutup dan ditunda oleh pimpinan sidang, para anggota DPRD dan peserta yang hadir langsung membubarkan diri.
Menurut ketua DPRD tuban miyadi, untuk anggota DPRD yang datang juga sudah kuorum, dengan tingkat kehadiran 36 anggota dari 50 dewan. Selain itu, paripurna dengan 10 raperda hari ini juga sudah masuk dalam jadwal DPRD. Rinciannya, 6 dari eksekutif dan 4 merupakan inisiatif DPRD.
Politisi partai kebangkitan bangsa ini mengungkapkan, penundaan ini dilakukan lantaran bupati dan wakil bupati tuban ada kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga selanjutnya rapat paripurna akan kembali diagendakan di lain waktu. Ketua DPRD tuban berharap, sinergitas antara eksekutif dan legislatif di tuban berjalan dengan baik kedepannya.
Sementara itu, pemkab tuban yang diwakili sekretaris daerah budi wiyana menyampaikan. Saat ini bupati dan wabup sedang ada kegiatan lain, sehingga belum bisa menghadiri rapat paripurna DPRD. Menurutnya, agenda ini bukan mendadak dari sisi dewan, namun dari sisi eksekutif yang baru kemarin dilantik, tentu berbeda. Selanjutnya, pihak eksekutif akan melakukan koordinasi dengan pihak legislatif untuk menjadwalkan rapat paripurna ini.
Sekedar diketahui, bupati dan wakil bupati tuban aditya halindra faridzky dan riyadi, baru saja dilantik oleh gubernur jawa timur khofifah indar parawansa di gedung grahadi pada hari minggu kemarin. Pasangan yang diusung partai golkar, demokrat dan pks ini dilantik, setelah menang telak di pilkada tuban 2020 kemarin.
Alhasil, paripurna hanya dibuka ketua DPRD tuban miyadi, tanpa ada pembahasan lebih lanjut, sehingga ditunda pembahasannya. Usai ditutup dan ditunda oleh pimpinan sidang, para anggota DPRD dan peserta yang hadir langsung membubarkan diri.
Menurut ketua DPRD tuban miyadi, untuk anggota DPRD yang datang juga sudah kuorum, dengan tingkat kehadiran 36 anggota dari 50 dewan. Selain itu, paripurna dengan 10 raperda hari ini juga sudah masuk dalam jadwal DPRD. Rinciannya, 6 dari eksekutif dan 4 merupakan inisiatif DPRD.
Politisi partai kebangkitan bangsa ini mengungkapkan, penundaan ini dilakukan lantaran bupati dan wakil bupati tuban ada kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga selanjutnya rapat paripurna akan kembali diagendakan di lain waktu. Ketua DPRD tuban berharap, sinergitas antara eksekutif dan legislatif di tuban berjalan dengan baik kedepannya.
Sementara itu, pemkab tuban yang diwakili sekretaris daerah budi wiyana menyampaikan. Saat ini bupati dan wabup sedang ada kegiatan lain, sehingga belum bisa menghadiri rapat paripurna DPRD. Menurutnya, agenda ini bukan mendadak dari sisi dewan, namun dari sisi eksekutif yang baru kemarin dilantik, tentu berbeda. Selanjutnya, pihak eksekutif akan melakukan koordinasi dengan pihak legislatif untuk menjadwalkan rapat paripurna ini.
Sekedar diketahui, bupati dan wakil bupati tuban aditya halindra faridzky dan riyadi, baru saja dilantik oleh gubernur jawa timur khofifah indar parawansa di gedung grahadi pada hari minggu kemarin. Pasangan yang diusung partai golkar, demokrat dan pks ini dilantik, setelah menang telak di pilkada tuban 2020 kemarin.