TUBAN - Satuan reserse kriminal polres tuban, melakukan penangkapan terhadap suyitno dan 3 rekannya di desa palang, kecamatan palang, kabupaten tuban. Mereka ditangkap petugas lantaran diduga melakukan pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya ismail, 44 tahun, seorang nelayan asal desa karangsari, kecamatan tuban kota. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam, penganiayaan tersebut hanya dilakukan oleh suyitno, 30 tahun.
Dihadapan petugas, suyitno mengaku pengeroyokan bermula saat dirinya minum tuak di warung milik linda, di desa tasikmadu, kecamatan palang, tuban. Korban yang juga minum tuak di warung tersebut, tiba-tiba membuat onar dengan menggoda pemilik warung dan berkata-kata kasar kepada para pengunjung.
Karena tersinggung, pelaku kemudian meladeni korban hingga terjadi cekcok. Tak sampai disitu, pelaku juga memukul korban menggunakan batu besar hingga korban mengalami luka parah dan pendarahan hebat pada bagian belakang kepala. Akibat kejadian ini, korban meninggal dunia. Sementara pelaku yang panik, melarikan diri.
Sebagai barang bukti, petugas mengamankan batu besar yang digunakan pelaku memukul kepala korban. Kini, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 338 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Menurut kasat reskrim polres tuban, akp adhi makayasa, motif tersangka melakukan penganiayaan lantaran tersinggung dengan tingkah laku dan ucapan korban.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan di tuban, pada rabu dinihari, tewas akibat dipukul batu besar. Korban tewas tergeletak di tepi jalan, lantaran mengalami luka parah pada bagian belakang kepala.
Dihadapan petugas, suyitno mengaku pengeroyokan bermula saat dirinya minum tuak di warung milik linda, di desa tasikmadu, kecamatan palang, tuban. Korban yang juga minum tuak di warung tersebut, tiba-tiba membuat onar dengan menggoda pemilik warung dan berkata-kata kasar kepada para pengunjung.
Karena tersinggung, pelaku kemudian meladeni korban hingga terjadi cekcok. Tak sampai disitu, pelaku juga memukul korban menggunakan batu besar hingga korban mengalami luka parah dan pendarahan hebat pada bagian belakang kepala. Akibat kejadian ini, korban meninggal dunia. Sementara pelaku yang panik, melarikan diri.
Sebagai barang bukti, petugas mengamankan batu besar yang digunakan pelaku memukul kepala korban. Kini, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 338 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Menurut kasat reskrim polres tuban, akp adhi makayasa, motif tersangka melakukan penganiayaan lantaran tersinggung dengan tingkah laku dan ucapan korban.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan di tuban, pada rabu dinihari, tewas akibat dipukul batu besar. Korban tewas tergeletak di tepi jalan, lantaran mengalami luka parah pada bagian belakang kepala.
