MAGETAN - Seorang santri pondok pesantren temboro, ditemukan meninggal dunia di dalam jurang, di lingkungan wadung, kelurahan parang, kecamatan parang, kabupaten magetan, pada minggu pagi.
Kejadian bermula, pada sabtu malam. Saat itu, korban yang diketahui bernama mohammad fatir, 17 tahun, asal sulawesi selatan, tidak mengikuti acara pondok. Kemudian para santri lainnya, mencarinya. Karena belum ditemukan, pencarian dilanjut pada minggu pagi.
Tak disangka, korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di dasar jurang. Proses evakuasi memakan waktu yang cukup lama, karena medan yang sulit, dan jurang yang cukup terjal. Petugas dari kepolisian polsek parang, dan tni setempat, bersama warga dan santri, harus menggunakan rakit bambu untuk mengevakuasi korban.
Kapolsek parang, akp suyono, mengatakan, diduga korban terpeleset dari tebing setinggi kurang lebih 30 meter. Beberapa luka ditemukan di tubuh korban, akibat benturan dengan bebatuan di jurang.
Pasca diidentifikasi oleh tim inafis dari polres magetan, dan tim medis dari puskesmas setempat, jenazah korban langsung dibawa ke pondok pesantren pusat, alfatah temboro, kecamatan karas magetan.
Diketahui, korban bersama belasan santri dan ustadz, dikirim dari temboro, untuk belajar di wadung parang, sejak november 2020 lalu.
Kejadian bermula, pada sabtu malam. Saat itu, korban yang diketahui bernama mohammad fatir, 17 tahun, asal sulawesi selatan, tidak mengikuti acara pondok. Kemudian para santri lainnya, mencarinya. Karena belum ditemukan, pencarian dilanjut pada minggu pagi.
Tak disangka, korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di dasar jurang. Proses evakuasi memakan waktu yang cukup lama, karena medan yang sulit, dan jurang yang cukup terjal. Petugas dari kepolisian polsek parang, dan tni setempat, bersama warga dan santri, harus menggunakan rakit bambu untuk mengevakuasi korban.
Kapolsek parang, akp suyono, mengatakan, diduga korban terpeleset dari tebing setinggi kurang lebih 30 meter. Beberapa luka ditemukan di tubuh korban, akibat benturan dengan bebatuan di jurang.
Pasca diidentifikasi oleh tim inafis dari polres magetan, dan tim medis dari puskesmas setempat, jenazah korban langsung dibawa ke pondok pesantren pusat, alfatah temboro, kecamatan karas magetan.
Diketahui, korban bersama belasan santri dan ustadz, dikirim dari temboro, untuk belajar di wadung parang, sejak november 2020 lalu.
