TUBAN - Satuan reserse kriminal polres tuban, menangkap eko sugiarto, 37 tahun dan yasran, 51 tahun, warga desa sandingrowo, kecamatan soko, kabupaten tuban. Keduanya langsung dibawa ke ruangan penyidik untuk dimintai keterangan, lantaran terlibat kasus pengeroyokan yang mengakibatkan sucipto, tetangganya sendiri tewas.
Pengeroyokan bermula saat korban yang diketahui mengalami gangguan jiwa ini tiba-tiba masuk rumah tersangka, eko sugiarto. Korban yang datang tiba-tiba meminta rokok, namun tidak diberi oleh tersangka. Kondisi ini membuat korban mengamuk dan mencekik leher tersangka.
Merasa terancam, tersangka melawan sambil berteriak meminta tolong. Beberapa warga yang datang, berusaha mengamankan korban agar tidak terus mengamuk. Sempat terjadi pergumulan, hingga mengakibatkan korban tewas.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab utama kematian korban. Saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter rumah sakit umum dokter koesma tuban.
Menurut kbo sat reskrim polres tuban, iptu rianto, awalnya korban mengamuk kepada tersangka lantaran tidak diberi rokok. Saat itu terjadi pergumulan hingga korban dan pelaku terjatuh. Apesnya, justru korban meninggal dunia. Meski demikian, kepolisian masih menunggu hasil otopsi dari rsud tuban, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Meski tak ada niatan membunuh, namun dua tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka terancam dijerat pasal 170 kuhp, tentang pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Pengeroyokan bermula saat korban yang diketahui mengalami gangguan jiwa ini tiba-tiba masuk rumah tersangka, eko sugiarto. Korban yang datang tiba-tiba meminta rokok, namun tidak diberi oleh tersangka. Kondisi ini membuat korban mengamuk dan mencekik leher tersangka.
Merasa terancam, tersangka melawan sambil berteriak meminta tolong. Beberapa warga yang datang, berusaha mengamankan korban agar tidak terus mengamuk. Sempat terjadi pergumulan, hingga mengakibatkan korban tewas.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab utama kematian korban. Saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter rumah sakit umum dokter koesma tuban.
Menurut kbo sat reskrim polres tuban, iptu rianto, awalnya korban mengamuk kepada tersangka lantaran tidak diberi rokok. Saat itu terjadi pergumulan hingga korban dan pelaku terjatuh. Apesnya, justru korban meninggal dunia. Meski demikian, kepolisian masih menunggu hasil otopsi dari rsud tuban, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Meski tak ada niatan membunuh, namun dua tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka terancam dijerat pasal 170 kuhp, tentang pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
