TUBAN - Sebuah gua kembali ditemukan di kabupaten tuban. Gua ini ditemukan di bawah tanah di areal tambang kapur tepatnya di desa jadi, kecamatan semanding, kabupaten tuban.
Gua tersebut pertama kali ditemukan oleh budi, 25 tahun, seorang pekerja tambang. Saat itu, budi menggergaji batu kapur atau kumbung bersama rekan kerjanya. Namun, tiba-tiba batu yang digergaji tersebut jatuh ke bawah dan terlihat gua lubang berisi air.
Gua yang ditemukan pekan lalu ini, kini menjadi perhatian warga dan penambang. Dengan berbekal tangga bambu, mereka yang penasaran secara bergantian masuk ke dalam gua mirip sumur yang berisi air jernih.
Jika dilihat dari atas, gua sedalam tujuh meter ini berisi air seperti sungai bawah tanah. Namun, warga tidak menemukan lorong lain di gua ini.
Sementara itu, nafikurrohman, chief instruktur speleologi mapala mahipal unirow tuban mengatakan, gua baru yang ditemukan ini, memiliki aliran sungai bawah tanah yang belum diketahui ujungnya. Aliran sungai bawah tanah ini, membuktikan bahwa desa ini, merupakan daerah tandon air bawah tanah di kabupaten tuban, dan harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk kawasan konservasi.
Dari hasil assesment awal, untuk kedalaman goa dari permukaan sekitar 25 meter, sedangkan dari titik tambang kedalaman mencapai 7 meter, sedangkan kedalaman air variatif sekitar 2 hingga 3 meter.
Sementara ini, pintu gua diberikan tanda, agar tidak membahayakan para penambang yang sedang bekerja. Sedangkan aktivitas penambangan di sekitar lokasi gua tetap berjalan seperti biasa.
Gua tersebut pertama kali ditemukan oleh budi, 25 tahun, seorang pekerja tambang. Saat itu, budi menggergaji batu kapur atau kumbung bersama rekan kerjanya. Namun, tiba-tiba batu yang digergaji tersebut jatuh ke bawah dan terlihat gua lubang berisi air.
Gua yang ditemukan pekan lalu ini, kini menjadi perhatian warga dan penambang. Dengan berbekal tangga bambu, mereka yang penasaran secara bergantian masuk ke dalam gua mirip sumur yang berisi air jernih.
Jika dilihat dari atas, gua sedalam tujuh meter ini berisi air seperti sungai bawah tanah. Namun, warga tidak menemukan lorong lain di gua ini.
Sementara itu, nafikurrohman, chief instruktur speleologi mapala mahipal unirow tuban mengatakan, gua baru yang ditemukan ini, memiliki aliran sungai bawah tanah yang belum diketahui ujungnya. Aliran sungai bawah tanah ini, membuktikan bahwa desa ini, merupakan daerah tandon air bawah tanah di kabupaten tuban, dan harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk kawasan konservasi.
Dari hasil assesment awal, untuk kedalaman goa dari permukaan sekitar 25 meter, sedangkan dari titik tambang kedalaman mencapai 7 meter, sedangkan kedalaman air variatif sekitar 2 hingga 3 meter.
Sementara ini, pintu gua diberikan tanda, agar tidak membahayakan para penambang yang sedang bekerja. Sedangkan aktivitas penambangan di sekitar lokasi gua tetap berjalan seperti biasa.
