NGAWI - Nampak dalam video yang diambil oleh petugas, dibantu sejumlah relawan, petugas pemakaman dari pmi cabang ngawi, berjalan kaki sambil mengangkat peti jenazah pasien covid-19 melewati perlintasan kereta api di desa gendingan, kecamatan widodaren, kabupaten ngawi. Untuk sampai di tempat pemakaman, mereka juga harus melewati hutan. Medan tersebut tidak bisa dijangkau menggunakan ambulan. Petugas, yang hanya berjumlah empat orang itu mengaku kewalahan memakamkan jenazah pasien covid-19 yang trennya semakin naik, belakangan ini.
Dalam sehari saja, pada selasa kemarin, petugas harus memakamkan hingga 17 jenazah. Bahkan, rabu kemarin juga ada 5 jenazah pasien covid-19, satu diantaranya seorang tenaga medis dari puskesmas walikukun ngawi, untuk dimakamkan secara prokes.
Terbatasnya petugas membuat proses pemakaman pasien covid-19 membutuhkan waktu cukup lama. Pmi berharap adanya penambahan untuk petugas pemakaman pasien covid-19.
Diketahui, di ngawi intensitas pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan covid-19 meningkat sejak pertengahan mei 2021. Hingga saat ini penularan covid-19 di ngawi belum terkendali. Berdasarkan data ada 3.016 kasus di ngawi, 100 diantaranya dalam perawatan, 2.606 sembuh, dan 310 meninggal dunia.
Dalam sehari saja, pada selasa kemarin, petugas harus memakamkan hingga 17 jenazah. Bahkan, rabu kemarin juga ada 5 jenazah pasien covid-19, satu diantaranya seorang tenaga medis dari puskesmas walikukun ngawi, untuk dimakamkan secara prokes.
Terbatasnya petugas membuat proses pemakaman pasien covid-19 membutuhkan waktu cukup lama. Pmi berharap adanya penambahan untuk petugas pemakaman pasien covid-19.
Diketahui, di ngawi intensitas pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan covid-19 meningkat sejak pertengahan mei 2021. Hingga saat ini penularan covid-19 di ngawi belum terkendali. Berdasarkan data ada 3.016 kasus di ngawi, 100 diantaranya dalam perawatan, 2.606 sembuh, dan 310 meninggal dunia.