TUBAN - Suasana berbeda terlihat di lembaga pemasyarakatan atau lapas kelas dua B kabupaten tuban, pada sabtu siang. Sebanyak 200 narapidana penghuni lapas setempat, secara tertib mengantri, untuk mengikuti vaksinasi covid-19 yang digelar oleh pihak lapas bekerjasama dengan puskesmas kebonsari tuban.
Sebelum di suntik vaksin, para narapidana terlebih dahulu dilakukan screening oleh petugas kesehatan. Mulai dari cek suhu tubuh, tensi darah, hingga dimintai keterangan terkait riwayat penyakit dan kesehatannya. Setelah dinyatakan sehat, mereka kemudian disuntik vaksin sinovac.
Proses vaksinasi sempat beberapa kali molor. Pasalnya, sejumlah narapidana lapas setempat, ternyata takut terhadap jarum suntik dan berusaha mengulur waktu.
Salah satunya adalah rahmantoko, napi asal kecamatan kerek, tuban. Narapidana kasus narkotika ini, berusaha mengurungkan niat untuk disuntik vaksin. Namun, setelah dibujuk oleh kepala lapas, pria bertato ini akhirnya bersedia di vaksin. Saat akan disuntik, ia memejamkan dan dialihkan perhatiannya oleh kalapas setempat sehingga penyuntikan vaksin berjalan lancar.
Rahmantoko mengaku takut disuntik vaksin lantaran sejak kecil tidak pernah disuntik. Namun, dirinya akhirnya memberanikan diri disuntik karena tidak ingin terkena covid-19.
Sementara itu, menurut kepala lembaga pemasyarakatan kelas dua B tuban, siswarno, vaksinasi tahap pertama melibatkan sedikitnya 200 narapidana lapas setempat. Sementara narapidana lainnya yang belum divaksin akan diagendakan dalam waktu dekat. Vaksinasi ini dilakukan untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Sekedar diketahui, warga binaan pemasyarakatan termasuk kelompok rentan covid-19 lantaran tak dapat menjalani physical distancing selayaknya populasi umum.
Sebelum di suntik vaksin, para narapidana terlebih dahulu dilakukan screening oleh petugas kesehatan. Mulai dari cek suhu tubuh, tensi darah, hingga dimintai keterangan terkait riwayat penyakit dan kesehatannya. Setelah dinyatakan sehat, mereka kemudian disuntik vaksin sinovac.
Proses vaksinasi sempat beberapa kali molor. Pasalnya, sejumlah narapidana lapas setempat, ternyata takut terhadap jarum suntik dan berusaha mengulur waktu.
Salah satunya adalah rahmantoko, napi asal kecamatan kerek, tuban. Narapidana kasus narkotika ini, berusaha mengurungkan niat untuk disuntik vaksin. Namun, setelah dibujuk oleh kepala lapas, pria bertato ini akhirnya bersedia di vaksin. Saat akan disuntik, ia memejamkan dan dialihkan perhatiannya oleh kalapas setempat sehingga penyuntikan vaksin berjalan lancar.
Rahmantoko mengaku takut disuntik vaksin lantaran sejak kecil tidak pernah disuntik. Namun, dirinya akhirnya memberanikan diri disuntik karena tidak ingin terkena covid-19.
Sementara itu, menurut kepala lembaga pemasyarakatan kelas dua B tuban, siswarno, vaksinasi tahap pertama melibatkan sedikitnya 200 narapidana lapas setempat. Sementara narapidana lainnya yang belum divaksin akan diagendakan dalam waktu dekat. Vaksinasi ini dilakukan untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Sekedar diketahui, warga binaan pemasyarakatan termasuk kelompok rentan covid-19 lantaran tak dapat menjalani physical distancing selayaknya populasi umum.