TUBAN - Hamim, 38 tahun, hanya mampu terbaring di tempat tidur rumahnya desa pongpongan, kecamatan merakurak, kabupaten tuban. Pria dua anak ini tak dapat beraktifitas, lantaran penyakit tumor di bagian dada yang terus tumbuh hingga sebesar bola voli.
Kian hari, keberadaan tumor jinak ini semakin parah. Hasil foto rontgen terakhir menyatakan posisinya telah masuk paru-paru. Kondisi ini, membuat bapak dua anak itu, kerap merasakan sesak nafas dan nyeri, dan memaksanya harus berhenti beraktivitas.
Untuk menghilangkan rasa sakit, hamim hanya dapat merubah posisi tidurnya. Selain itu, sesekali harus mengolesnya dengan minyak oles, agar rasa nyeri dan sesak dapat hilang.
Berbagai cara telah dilakukan untuk sembuh. Sejak tahun 2015, pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini telah keluar masuk rumah sakit untuk berobat. Namun, meski telah menjual habis sapi serta sepeda motor, tumor yang diderita tidak kunjung sembuh.
Kini, keluarga hanya bisa pasrah. Ketiadaan biaya membuat hamim harus rela hanya mendapat perawatan dari keluarganya di rumah. Untuk mengurangi rasa nyeri, hamim mengkonsumsi obat herbal atau jamu tradisional.
Hamim sangat membutuh bantuan pengobatan. Keluarga tidak berharap adanya bantuan uang atau barang. Mereka hanya ingin hamim dapat sembuh dan bisa beraktifitas mencari nafkah untuk keluarga seperti sedia kala.