NGAWI - Pemasangan jebakan tikus menggunakan aliran listrik dinilai memang sangat efektif dalam membasmi hama tikus. Bahkan bupati ngawi ony anwar harsono, mengakui tingkat efektifitas penggunaanya dalam menanggulangi hama pengerat tersebut. Namun, karena dampak yang dihasilkan sangat membahayakan maka tidak dianjurkan pemanfaatannya.
Untuk kesekian kalinya, jebakan tikus beraliran listrik membawa korban jiwa. Terakhir kemarin di desa karangsono, kecamatan kwadungan. Jika dihitung jumlah korban tewas akibat jebakan tikus selama tahun 2021 ini kurang lebih sudah ada 6 korban tewas. Sehingga larangan keras penggunaanya terus di sosialisasikan pemkab ngawi.
Jika dilihat efektifitasnya, bupati ngawi, ony anwar harsono mengakui pemasangan jebakan menggunakan aliran listrik lebih efektif dibanding menggunakan dengan cara lainnya. Karena dengan cara begitu bisa ditinggal dan lebih efisien serta tingkat pembasmian hama tikus bisa lebih banyak. Meski terbilang efektif namun bupati tidak menyarankan penggunaannya karena dampak yang ditimbulkan dapat membahayakan, bagi petani sendiri ataupun orang lain.
Bahkan sesuai dengan aturannya jika dapat mengakibatkan korban maka dapat dipidanakan. Sehingga pihaknya menyarankan kembali dinas pertanian melalui penyuluh - penyuluh pertanian untuk melakukan sosialisasi pembasmian hama tikus tersebut dengan cara ramah lingkungan seperti gropyokan, penggunaan rumah burung hantu dan lainnya.
Sementara saat disinggung terkait peraturan bupati (perbup) yang didalamnya mengatur larangan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik tersebut pihaknya mengakui jika perbup tersebut sudah keluar akan tetapi masih ada beberapa revisi yang didalamnya ada indikator terkait ekspor. Sehingga perbup tersebut tidak hanya larangan terkait pemasangan jebakan tikus beraliran listrik, tapu fokus pada peraturan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan.
Untuk kesekian kalinya, jebakan tikus beraliran listrik membawa korban jiwa. Terakhir kemarin di desa karangsono, kecamatan kwadungan. Jika dihitung jumlah korban tewas akibat jebakan tikus selama tahun 2021 ini kurang lebih sudah ada 6 korban tewas. Sehingga larangan keras penggunaanya terus di sosialisasikan pemkab ngawi.
Jika dilihat efektifitasnya, bupati ngawi, ony anwar harsono mengakui pemasangan jebakan menggunakan aliran listrik lebih efektif dibanding menggunakan dengan cara lainnya. Karena dengan cara begitu bisa ditinggal dan lebih efisien serta tingkat pembasmian hama tikus bisa lebih banyak. Meski terbilang efektif namun bupati tidak menyarankan penggunaannya karena dampak yang ditimbulkan dapat membahayakan, bagi petani sendiri ataupun orang lain.
Bahkan sesuai dengan aturannya jika dapat mengakibatkan korban maka dapat dipidanakan. Sehingga pihaknya menyarankan kembali dinas pertanian melalui penyuluh - penyuluh pertanian untuk melakukan sosialisasi pembasmian hama tikus tersebut dengan cara ramah lingkungan seperti gropyokan, penggunaan rumah burung hantu dan lainnya.
Sementara saat disinggung terkait peraturan bupati (perbup) yang didalamnya mengatur larangan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik tersebut pihaknya mengakui jika perbup tersebut sudah keluar akan tetapi masih ada beberapa revisi yang didalamnya ada indikator terkait ekspor. Sehingga perbup tersebut tidak hanya larangan terkait pemasangan jebakan tikus beraliran listrik, tapu fokus pada peraturan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan.
