JOMBANG - Pengadilan agama jombang di jalan nurkholis madjid jombang kota, seolah tidak pernah sepi dari calon janda yang tengah mengurus perceraian atau gugat cerai. Puluhan perempuan muda ini sedang menunggu proses cerai gugat yang sedang dilakukannya.
Tingginya angka kasus yang mengajukan gugat cerai di pengadilan agama ini terjadi sejak pandemi covid-19. Dalam sehari pengadilan agama bisa menangani pendaftaran perceraian antara 20 hingga 30 pemohon. Untuk perkara cerai gugat selama januari hingga september berkisar 116 hingga 320 perkara perbulan.
Siti hanifah, ketua pengadilan agama jombang mengatakan,dari total jumlah perceraian, mayoritas perkara cerai gugat atau istri yang mengajukan gugatan perceraian. Sedang penyebabnya karena masalah ekonomi. Dalam setiap proses pihak pengadilan mengaku selalu melakukan mediasi sebelum perkara diputuskan untuk menghindari angka perceraian.
Ketua pengadilan ini menambahkan tingginya jumlah perkara, membuat pihak pengadilan kekurangan hakim dan panitera pengganti. Namun dengan penambahan hakim menjadi delapan orang, saat ini telah teratasi. Sebab persidangan digelar hingga 70 perkara dalam sehari.
