TUBAN - Kemarau panjang membuat warga perbukitan kapur kabupaten tuban, mengalami krisis air bersih. Kondisi tersebut salah satunya seperti dirasakan warga di desa jadi, kecamatan semanding, kabupaten tuban. Demi mendapat air bersih, sebagian warga rela berjalan kaki lebih sekitar dua kilometer menapaki kawasan perbukitan.
Dengan berbekal jerigen kosong, mereka berjalan masuk hutan jati setempat untuk mengambil air dari sumur tua. Tak hanya jauh, warga juga harus mengangkat jerigen berisi air untuk dibawa pulang ke rumah.
Aktifitas ini terpaksa dilakoni sebanyak tiga sampai empat kali sehari. Musim kemarau yang berlangsung sejak bulan juli 2021 lalu, telah membuat sumur-sumur di sekitar perkampungan kering. Selain untuk minum dan masak, air juga digunakan mandi serta merawat ternak.
Sumur tua ini menjadi sumber air terdekat yang dapat dimanfaatkan warga. Meski lelah, warga rela bolak balik daripada harus membeli air seharga rp150.000 per tangki. Sebab, uang sangat berharga bagi mereka yang hanya mengandalkan hidup dengan beternak dan berladang.
Kekeringan diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan november 2021 mendatang, saat musim hujan tiba. Warga berharap ada bantuan air bersih untuk meringankan beban mereka.