BOJONEGORO - Kondisi tersebut seperti yang dirasakan para petani di desa kepoh, kecamatan kedungadem, kabupaten bojonegoro. Memasuki puncak musim panen raya ini. Harga tembakau jawa daun basah ditingkat petani terus merosot, hingga tinggal berada dikisaran seribu dua ratus rupiah saja tiap kilogramnya.
Harga jual tembakau jawa ini, anjlok drastis jika dibanding musim sebelumnya yang menembus harga dua ribu rupiah per kilogram.
Salahsatu petani setempat, ihyaudin, mengaku, tidak mengetahui pasti anjloknya harga tembakau jawa ini. Penurunan harga terjadi begitu saja, tiap kali masa pemetikan berlangsung. Padahal menurutnya, kualitas hasil panen tembakau musim ini, tergolong sangat baik. Selain minim gangguan hama, daun yang dihasilkan juga cukup tebal dan berkualitas.
Hal ini, dibuktikan dengan daun tembakau siap petik yang tidak kering maupun layu, serta hasil panen yang melimpah. Sekali petik, untuk lahan seluas 200 meter persegi. Musim ini, mampu menghasilkan rata-rata 4 sampai 5 kwintal daun tembakau, dengan kualitas terbaik.
Namun karena harga jual tembakau jawa yang terus merosot. Membuat petani justru resah. Mereka khawatir kondisi tersebut, akan terus berlanjut, sehingga dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Atas kondisi ini, para petani mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap pemerintah turun tangan, sehingga harga tembakau jawa, kembali stabil. Setidaknya bertahan dikisaran 2.000 rupiah per kilogram, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan, sekaligus tak sampai menderita kerugian.