BLITAR - Banyak sektor usaha mikro kecil menengah gulung tikar di masa pandemi covid-19. Namun, tak sedikit dari pelaku usaha kecil tersebut, yang masih tetap bertahan dan bahkan usahanya meningkat tajam.
Kondisi tersebut salah satunya adalah usaha kerajinan gerabah di kabupaten blitar. Pandemi, justru pengrajin kebanjiran pesanan. Pembuatan aneka jenis gerabah berbagai ukuran, bahkan sudah over karena saking banyaknya permintaan.
Salah satunya perajin gerabah, di sentra kerajinan gerabah, dusun precet, desa plumpungrejo, kecamatan kademangan, kabupaten blitar, muhtaromin, mengatakan. Sejak pandemi covid-19, pesanan aneka kerajinan gerabah meningkat hampir 150 persen.
Pesanan datang dari berbagai daerah, pulau jawa dan luar pulau jawa, seperti pelembang, kalimantan, sulawesi dan bali. Untuk memenuhi pesanan tersebut, ia terpaksa harus menambah pekerja, yang awanya hanya 3 orang, bertambah menjadi 6 orang.
Berbagai jenis gerabah yang diproduksi muhtaromin, mulai dari yang tradisional berupa alat rumah tangga seperti gorengan kopi, cobek, tungku, mangkok, cangkir, kendi, celengan dan lain – lain. Untuk yang moderen mulai jenis souvenir, seperti asbak, guci, vas bunga dan lain - lain. Sedangkan harga variatif, mulai dari 5 ribu hingga 50 ribu tergantung jenis dan ukuran gerabah yang dipesan .