BOJONEGORO - Beginilah prosesi pengambilan api abadi dalam rangkaian hari jadi kabupaten bojonegoro ke 343. Kegiatan sakral ini, dilakukan dengan upacara adat yang dipimpin langsung, camat ngasem, waji beserta segenap anggota muspika kecamatan yang lain.
Dengan diiringi tembang dan gamelan jawa. Prosesi ritual pengambilan api, diawali dengan arak-arakan aneka jenis tumpeng, dari gerbang desa hingga tempat perapian yang tak kunjung padam.
Sebelum memulai prosesi pengambilan api abadi, terlebih dahulu dilakukan ritual dan penyerahan sesaji kepada juru kunci. Kemudian dilanjutkan dengan mengelilingi sumber api abadi kayangan api sebanyak 3 kali dengan diiringi tarian waranggono dan tabur bunga, yang dilakukan oleh beberapa penari waranggono.
Setelah api abadi diambil menggunakan obor oleh juru kunci kayangan api, selanjutnya obor diserahkan kepada camat ngasem dan kemudian diserahkan kembali kepada petugas pembawa obor, dan kemudian dikirab menuju kantor bakorwil bojonegoro.
Camat ngasem, waji mengatakan bahwa, prosesi pengambilan api abadi dalam rangka hari jadi kabupaten bojonegoro ke 344 ini hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya saja pada tahun ini yang bertepatan dengan adanya pandemi covid-19 maka, para peserta prosesi ini dibatasi dengan tetap menerapkan protokol covid-19.
Selain menandai awal rangkaian kegiatan hari jadi kabupaten bojonegoro ke 344. Pengambilan api abadi ini, juga menjadi simbol masyarakat bojonegoro, untuk terus semangat, dalam bekerja dan berkarya menuju bojonegoro yang lebih baik, maju, dan produktif. Seiring dengan tema pembangunan merata, sejahtera terasa.
Diketahui bahwa nantinya api abadi akan diserahkan langsung kepada ketua dprd bojonegoro, imam sholikin, di pendopo malowopati kabupaten bojonegoro, sebagai salah satu puncak rangkaian kegiatan hari jadi kabupaten bojonegoro ke 344.