JOMBANG - Beginilah aktifitas yang dilakukan oleh slamet harianto,51, warga desa kedawong kecamatan diwek jombang. Dirumahnya,slamet tampak memilah pipa-pipa paralon bekas. Setelah terpilih paralon yang dicari,tangan trampilnya langsung bekerja.
Pipa paralon berukuran 3 diameter dan 4 diameter ini langsung dipotong dengan menggunakan alat yang dimilikinya. Setelah terpotong,paralon langsung di gambar sesuai konsep pesanan. Kemudian langsung diukir dan diberi cat warna.
Slamet harianto mengaku ide ini muncul saat melihat pipa paralon bekas yang terbuang sia-sia. Dengan melakukan uji coba secara otodidak. Slamet membentuk paralon menjadi menjadi lampu hias berkarakter kaligrafi. Dalam sehari dirinya hanya mampu menghasilkan 5 karya dalam bentuk lampu paralon berbentuk kaligrafi dengan berbagai motif.
Buah tangan pria ini paling murah dijual dengan 85 ribu rupiah hingga yang termahal 400 ribu rupiah. Tergantung tingkat kesulitan dan modelnya. Saat ini hasil karyanta sudah terjual ke luar kota mulai gresik, surabaya dan pasuruan. Dengan memanfaatkan pasar online perajin ini biasanya mendapatkan orderan dari pelanggannya.