TUBAN - Antisipasi terjadinya bencana alam hidrometeorologi di kabupaten tuban, pemkab gelar apel kesiapsiagaan bencana di langan utama mapolres setempat. Sejumlah personil dari tni, polri, satpol pp, pmi, dinas perhubungan, serta tim reaksi cepat badan penanggulangan bencana daerah, lengkap dengan peralatannya diterjunkan.
Kabupaten tuban, secara geografis di sebelah utara terbentang laut jawa, berpotensi gelombang tinggi, sebelah selatan mengalir air sungai bengawan solo. Sedangkan sebelah barat mengalir kali kening, dan tepian timur kota mengalir sungai lohgung, yang berpotensi terjadi banjir akibat luapan sungai.
Sementara pada bagian tengah diantara pesisir laut jawa dan sungai bengawan solo. Terdapat hampar pegunungan kapur utara, memiliki potensi terjadi bencana tanah longsor, akibat dari aktivitas pertambangan.
Melihat secara letak geografisnya, potensi bencana yang dapat terjadi diantaranya, puting beliung, angin kencang, gelombang tinggi, tanah longsor serta luapan sungai bengawan solo, yang kapan saja dapat terjadi. Untuk itu, antar instansi perlu menyamakan persepsi dalam menghadapi bencana alam hidrometeorologi, sehingga dapat mengurangi dampak risiko bencana.
Wakil bupati tuban, m.riyadi, menyampaikan apel kesiapsiagaan digelar sebagai bentuk mitigasi bencana, utamanya bencana hidrometeorologi. Upaya mitigasi bencana dilakukan menyikapi terjadinya, peningkatan potensi bencana ketika musim penghujan, sehingga dapat mengurangi dampak risiko bencana, tentunya dengan tetap mematuhi prokes, agar tidak timbul klaster baru dalam penanganan bencana.
Dalam pasca apel kesiapsiagaan ini, seluruh pimpinan instansi terkait, melaksanakan rapat koordinasi, sehingga dalam melaksanakan mitigasi serta penanganan bencana yang terjadi, sehingga dapat mengurangi risiko dampak bencana.