BOJONEGORO - Sejak ditemukan dengan kondisi selamat oleh dodik, warga setempat, hafiz, salah satu korban perahu tenggelam yang masih berusia balita ini, seolah tak mau turun dari gendongan neneknya, ampuni. Setiap kali dilepas atau hendak dipindah dari gendongan ampuni, hafiz langsung menangis dan meronta.
Hafiz adalah salah satu penumpang selamat perahu penyeberangan sungai bengawan solo yang tenggelam di desa semambung, kecamatan kanor, bojonegoro. Hafiz ini merupakan anak dari pasangan suami istri, dian purnama dan erma.
Saat itu, hafiz bersama kedua orang tuanya, hendak pulang setelah berbelanja dari kecamatan rengel, tuban. Namun nahas, menyeberangi sungai bengawan solo, perahu yang ditumpangi mengalami kecelakaan dan tenggelam.
Dian dan erma, memiliki dua anak laki-laki. Keduanya bernama hafiz dan hayan. Kini kedua anak yang masih berusia balita ini masih belum menemukan kedua orang tuanya. Upaya pencarian yang dilakukan oleh tim sar masih belum membuahkan hasil.
Kuri, kakek hafiz berharap, kedua orang tua cucunya yang merupakan anak dan menantunya ini bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Untuk sementara waktu ini, kuri juga mengaku siap untuk mengasuh kedua cucunya.
Sementara sang penolong balita hafiz ini adalah dodik, warga desa setempat. Dodik mengatakan, pada saat kejadian, tubuh balita hafiz sudah terlepas dari pegangan tangan ibunya. Namun karena kemungkinan tubuh hafiz yang relatif kecil karena masih usia empat tahun, sehingga sempat timbul tenggelam. Pada saat itulah dodik yang saat itu sedang mencari pasir langsung terjun ke sungai untuk menangkap tubuh hafiz yang timbul tenggelam.
Sementara orang tua hafiz yang saat itu berjarak sekitar lima meter dari dirinya tak berhasil diselamatkan, karena terburu hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras. Selain hafiz, dodik juga berhasil menyelamatkan lima penumpang lainnya. Dua anak-anak dan tiga penumpang dewasa.