TUBAN - Rasa trauma dan duka mendalam masih membekas dibenak tasmiyatun, warga desa maibit, kecamatan rengel, kabupaten tuban. Wanita 33 tahun ini hanya bisa meratapi kepergian dan sesekali melihat foto sang suami, bashori, yang tewas tenggelam dalam tragedi perahu terbalik di sungai bengawan solo perbatasan tuban-bojonegoro, pada rabu, 3 november 2021 lalu.
Dalam kejadian tersebut, tasmiyatun bersama kedua anaknya, masing-masing abdul hadi, 9 tahun, abdullah dyantim, 3 tahun, berhasil selamat. Sementara sang suami hanyut tenggelam tergulung derasnya arus sungai bengawan solo. Atas kepergian suaminya, kini kedua anak tasmiyatun berstatus yatim.
Suasana duka juga masih menyelimuti rumah tasmiyatun. Sejumlah kerabat dan tetangga silih berganti datang untuk menyampaikan bela sungkawa.
Tasmiyatun menceritakan, awalnya ia berangkat dari rumah bersama suami dan kedua anaknya menggunakan sepeda motor. Ia dan keluarga berencana menghadiri resepsi pernikahan di bojonegoro. Karena jika melewati jalan raya harus memutar jauh. Ia menyeberang sungai bengawan solo menggunakan perahu tradisional, lewat desa ngadirejo, kecamatan rengel, tuban.
Saat berada diatas perahu, tiba-tiba perahu yang ia tumpangi oleng dan tenggelam di tengah sungai. Sebanyak 19 penumpang beserta kendaraan yang mereka bawa terseret derasnya arus sungai bengawan solo. Termasuk tasmiyatun, suaminya bashori dan kedua anaknya abdul hadi dan abdullah dyantim.
Saat terseret arus, tasmiyatun didorong keatas oleh sang suami, agar tidak tenggelam. Tasmiyatun kemudian berenang dan mendorong anaknya abdul hadi ke tepian sungai. Dalam kondisi pasrah, antara hidup dan mati, ia tiba-tiba ditolong oleh para penambang pasir menggunakan tali tampar yang dilempar ke sungai. Tasmiyatun bersama anaknya abdul hadi berhasil selamat, sementara anaknya abdullah dyantim terlebih dahulu diselamatkan oleh para penambang.
Namun, sang suami bashori yang menyelamatkannya, justru hilang tenggelam terbawa arus. Bashori ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di radius 3,3 kilometer dari lokasi terbaliknya kapal pada hari jumat kemarin.
Dari 19 korban perahu tenggelam tersebut, 10 diantaranya berhasil selamat. Sementara 9 lainnya dinyatakan hilang. Hingga senin pagi, tim sar gabungan telah menemukan sebanyak 5 yang hilang dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan 4 lainnya masih pencarian.