TUBAN - Petani jagung di desa kasiman kecamatan kerek, kabupaten tuban, mengeluhkan adanya hama ulat tanah. Hama yang biasa disebutkan warga sebagai bengkelo ini merusak dan memakan tanaman jagung milik petani setempat. Hama ulat tanah ini memakan tanaman jagung semenjak umur 10 hari.
Biasanya ulat tanah ini hidup di dalam tanah dan memakan akar tanaman jagung milik petani, sehingga jagung menjadi layu dan mati.
Para petani jagung mengaku, serangan hama ulat tanah ini sudah terjadi semenjak 3 tahun terakhir, saat musim tanam. Saat ini, setidaknya ada 30 hektare lebih tanaman jagung milik para petani yang mengalami hal sama.
Sebelumnya para petani sudah pernah melakukan upaya penyemprotan obat ulat tanah. Namun, hal ini tidak berpengaruh sama sekali.
Kini para petani jagung lebih memilih melakukan pembasmian dengan cara manual, yakni mencari hama dengan menggali tanah di bawah tanaman jagung satu-persatu dan membunuhnya dengan cara dijepit dengan tangan.
Akibat hama ulat ini, tanaman jagung menjadi layu dan rusak. Atas kondisi ini, para petani jagung terancam gagal panen.
Para petani berharap, pihak terkait mencarikan solusi terkait serangan hama ulat tanah ini, sehingga tiap musim tanam jagung mereka tidak gagal panen.