BOJONEGORO - Penghentian aktifitas penyebrangan perahu di sepanjang aliran bengawan solo wilayah kabupaten bojonegoro, ini. Diberlakukan petugas sejak dua hari lalu pasca adanya tragedi perahu tenggelam dititik penyebrangan yang menghubungkan kecamatan kanor-bojonegoro dengan kecamatan rengel-tuban.
Warga yang hendak bepergian dengan melintasi jalur sungai, dihimbau untuk melewati jalur darat, atau jembatan. Yakni jembatan glendeng di kecamatan trucuk bojonegoro, maupun jembatan baru babat-lamongan.
Kepala dinas perhubungan kabupaten bojonegoro, andik sudjarwo menjelaskan saat ini, di sepanjang aliran bengawan solo wilayah bojonegoro, terdapat sedikitnya 46 titik penyebrangan perahu. Mereka seluruhnya telah diminta untuk tidak beroperasi atau menghentikan aktifitasnya sementara waktu, sebab arus air bengawan solo akhir-akhir ini, sedang naik tinggi.
Selain mempertimbangkan arus sungai. Penghentian aktifitas penyebrangan ini juga dalam rangka memastikan, sekaligus mengecek ulang kelayakan perahu dan perlengkapannya, maupun sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan.
Adapun setelah hasil pengecekan selesai, dan seluruh armada dipastikan cukup memadai dan aman. Seluruh armada perahu penyebrangan tersebut, baru akan diperbolehkan untuk beroperasi kembali.
Selain mengecek dan memastikan keamanan perahu sekaligus sarana dan prasarana lainnya. Selama penghentian ini, petugas juga akan melakukan pembinaan terlebih dahulu terhadap semua operator perahu yang tersebar di 46 titik penyebrangan. Upaya ini, dilakukan agar musibah perahu tenggelam, tak terjadi lagi di masa mendatang.
