JOMBANG - Para petani buah durian di wonosalam ini tampak mengikuti kontes buah durian yang digelar di obyek wisata kandangsapi desa sumber kecamatan wonosalam kabupaten jombang. Deretan buah durian milik para petani di pajang di depan meja untuk dinilai para juri.
Ragam cara panitia dalam menilai buah durian tersebut, mulai dari ukuran buah, ketebalan kulit, ketebalan daging buah, dan rasanya. Untuk menilai rasa buah durian, panitia tak hanya mengandalkan lidah tim penguji yang mencicipi buah durian tersebut, tapi juga menggunakan alat khusus yang dapat mengukur kadar rasa manis dan pahit buah durian.
Usai dinilai, buah durian dibagikan kepada warga yang menyaksikan kontes atau yang sedang berwisata di wonosalam. Para penonton tampak lahap menyantap buah gratis pilihan usai dilakukan penilaian.
Ketut susen putro, panitia kontes durian wonosalam menjelaskan. Ada tiga kelas yang diperlombakan dalam kontes buah durian ini, yaitu kelas varietas baru, kelas durian bido dan kelas durian ekstrime. Kelas varietas baru adalah melombakan kreatifitas petani dalam menciptakan bibit buah durian unggul. Kelas durian bido adalah buah durian khas wonosalam, dan kelas ekstrime adalah melombakan buah durian dari ukuran buahnya yang paling besar.
Untuk para pemenang, panitia menyediakan total hadiah yang lumayan, yaitu 23 juta rupiah. Melalui kontes buah durian ini, panitia berharap para petani buah durian di wonosalam lebih bersemangat dalam membudidayakan buah durian khas wonosalam. Karena lomba masih dikala pandemi pesertapun diwajibkan memakai masker.
