TUBAN - Upaya pencarian korban perahu terbalik di sungai bengawan solo, desa ngadirejo, kecamatan rengel, kabupaten tuban, terus dilakukan. Pencarian korban melibatkan tim gabungan tni-polri, bpbd tuban, bpbd bojonegoro, basarnas surabaya, serta tagana.
Proses pencarian, dilakukan dengan membentuk enam satuan tugas atau satgas. Lima satgas menyisir aliran sungai melalui jalur air, sementara satu tim menyisir melalui jalur darat atau melintasi tanggul sungai.
Pencarian dilakukan hingga radius sejauh empat puluh kilometer. Sebanyak enam belas perahu diterjunkan dalam pencarian. Empat belas diantaranya perahu karet, dan dua lainnya perahu besi.
Setelah korban pertama ditemukan pada kamis pagi. Petugas secara berturut-turut menemukan korban kedua dan ketiga pada kamis sore. Korban kedua dan ketiga ini, ditemukan dalam kurun waktu 1 jam di dua lokasi berbeda.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait. Jasad korban langsung di evakuasi petugas ke kamar jenazah rumah sakit umum daerah dokter r koesma tuban, untuk diidentifikasi.
Dengan ditemukannya korban ketiga ini, korban yang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian sebanyak empat orang. Meski demikian, data ini bisa berubah, mengingat informasi pasti jumlah penumpang perahu yang tenggelam masih simpang siur.
Diberitakan sebelumnya, kapal tradisional yang digunakan untuk penyeberangan sungai bengawan solo kabupaten tuban menuju bojonegoro maupun sebaliknya, terbalik. Dalam insiden tersebut 17 orang bersama kendaraan bermotor yang mereka bawa hanyut terbawa arus sungai. 10 orang selamat, sementara 7 orang dinyatakan hilang.