LAMONGAN - Menjelang perayaan tahun baru, seperti sekarang ini, biasanya suasana di desa sumberaji, kecamatan sukodadi, kabupaten lamongan, sangat ramai. Pasalnya, di desa yang menjadi sentra kerajinan terompot ini, banyak menerima pesanan terompet untuk perayaan tahun baru dari berbagai daerah di indonesia.
Namun, suasana berbeda terjadi sejak dua tahun terakhir. Sejak adanya larangan perayaan pergantian tahun akibat pandemi, warga desa setempat kelimpungan. Pesanan mereka merosot drastis.
Bahkan, bulan november yang biasanya menjadi bulan tersibuk warga setempat, karena harus melayani pesanan terompet, kini berbalik 180 derajat. Untuk bertahan hidup sehari-hari, para perajin terompet hanya mengandalkan pesanan dari wilayah lamongan saja. Itupun jumlahnya tidak seberapa. Kini, sebagian perajin juga memilih menjual terompet keliling desa-desa di lamongan, untuk menyambung hidup.
Usaha terompet sangat terdampak pandemi covid-19. Pasalnya, berbagai perayaan yang biasanya digelar dengan meriah, kini dibatasi akibat pandemi. Sebagian perajin pun kini beralih profesi dan sebagian lainnya gulung tikar. Sementara sisanya, tetap bertahan dengan jumlah penjualan yang sangat minim.