TUBAN - Datangnya musim penghujan, membuat para petani garam tradisional di kabupaten tuban mengalihkan lahan mereka untuk budidaya ikan bandeng. Kondisi tersebut salah satunya dilakukan oleh petani garam di desa pliwetan, kecamatan palang, kabupaten tuban.
Pengalihfungsian lahan ini dilakukan sejak awal bulan november ini. Pasalnya, para petani setempat terus merugi akibat garam-garam yang ada di lahan mereka mencair terkena tergenang air hujan.
Kegiatan produksi garam pun berhenti total. Alat-alat untuk penjemuran garam seperti kincir angin, pompa air hingga alas tanah, dibiarkan mangkrak oleh para petani. Lahan ini kemudian diisi air payau dan ikan bandeng.
Menurut para petani garam setempat, pengalih fungsian lahan ini akan berlangsung hingga bulan musim penghujan selesai. Garam-garam pada panen terakhir, ditimbun oleh para petani di gudang. Hal ini dilakukan, lantaran harga jual garam anjlok 50 persen dibandingkan harga sebelumnya. Garam yang semula dijual 800 rupiah per kilogram, kini turun drastis di harga 400 rupiah per kilogram.
Petani garam berharap, pengalih fungsian lahan garam menjadi tambak ikan bandeng ini berhasil. Sehingga bisa menutupi biaya operasional saat tanam garam yang merugi akibat anjloknya harga garam.
Sementara itu, garam-garam yang ditimbun di gudang milik petani setempat, akan dijual kembali saat harga garam kembali stabil.