JOMBANG - Puluhan usaha rumahan yang memproduksi tahu hingga menjadi tahu goreng di dusun bapang desa sumbermulyo kecamatan jogoroto, jombang bertahan di tengah melambungnya harga minyak goreng. Salah satunya dialami perajin tahu bernama abdul kadir.
Hingga kini usaha tahu abdul kadir masih bertahan setelah menemui kesulitan dengan tingginya harga kedelai. Harga kedelai belum turun seperti yang diharapkan, kini menghadapi masalah tingginya harga minyak goreng yang telah berlangsung dalam dua bulan terakhir.
Untuk menggoreng tahunya,abdul kadir setiap hari menghabiskan antara 40 hingga 50 kilogram minyak goreng curah. Pada saat harga minyak goreng curah berkisar 12 ribu rupiah perkilo. Perajin mendapat keuntungan cukup, meskipun harga kedelai masih 2.500 rupiah di atas harga normal.
Namun pada saat harga minyak goreng terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu hingga kini menembus 18 ribu rupiah perkilo, perajin kesulitan. Untuk merumahkan pekerjanya, tidak bisa dilakukan. Upaya bertahan yang bisa dilakukan hanya memperkecil ukuran tahu, dengan risiko dikomplain pelanggan.
Agar usaha pembuatan tahu bisa bertahan secara normal, perajin berharap agar pemerintah turun tangan menurunkan harga minyak goreng. Sebab jika harga minyak goreng masih tetap mahal apalagi naik lagi, perajin kesulitan bertahan.