BOJONEGORO - Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga kasian (60 tahun), pengemudi perahu yang tenggelam di jalur penyebrangan alternatif, perbatasan bojonegoro-tuban, pada rabu pagi kemarin.
Keluarga tak menyangka. Korban yang baru dua hari mengemudikan perahu untuk menggantikan pengemudi asli yang sakit. Justru harus mengalami nasib yang malang. Korban ikut hilang bersama sejumlah penumpang lainnya yang terseret arus bengawan solo, dimana sejauh ini belum juga ketahui nasibnya.
Anak korban, sriatin menuturkan ayahnya diketahui menghilang bersama perahu dan para penumpang yang diangkutnya. Menurut sriatin, ayahnya itu sebenarnya telah lama tak mengemudikan perahu, namun karena pengemudi yang asli sedang sakit. Ayahnya pun diminta menggantikan untuk sementara waktu.
Keluarga berharap upaya pencarian yang terus dilakukan petugas segera membuahkan hasil, sehingga nasib kasian segera diketahui, baik dalam keadaan selamat maupun meninggal dunia.
Sementara upaya pencarian yang sempat dihentikan pada rabu malam karena hujan. Pada kamis pagi, pencarian terhadap para korban hilang, kembali dilanjutkan oleh petugas gabungan.
Di hari kedua ini. Wilayah pencarian tak hanya fokus pada area sekitar titik kejadian. Melainkan juga diperluas hingga radius tujuh kilo meter menuju hilir sungai. Arus deras sungai dan banyaknya material bawaan yang memenuhi kawasan sungai, sejauh ini menjadi kendala utama petugas, dalam menyisir dan mencari para korban.
