TUBAN - Seperti inilah kondisi lahan pertanian jagung di tepian hutan perbukitan kapur, desa jadi, kecamatan semanding, kabupaten tuban, pada sabtu pagi. Tanaman jagung berusia 60 hari ini rusak parah dan ludes tak tersisa akibat serangan hama tikus hutan.
Kondisi ini salah satunya dirasakan junaidi. Tanaman jagung yang ia tanam di lahan seluas 2.000 meter persegi ini gagal panen, setelah hama tikus hutan yang beraksi pada malam hari tersebut memakan buah jagung di lahannya. Akibatnya, seluruh buah jagung ludes tak tersisa.
Menurut para petani jagung setempat, serangan hama tikus hutan ini terjadi sejak dua tahun terakhir. Namun, serangan terparah terjadi pada tahun ini. Pasalnya, tikus memakan seluruh buah jagung hingga tak tersisa.
Akibat hama tikus hutan ini, para petani jagung setempat dipastikan gagal panen dan mengalami kerugian antara 15 hingga 20 juta rupiah per 2.000 meter persegi lahan. Sementara itu, kini petani hanya bisa memanfaatkan batang dan daun jagung untuk pakan ternak.
Berbagai upaya, sebenarnya telah dilakukan para petani setempat untuk membasmi hama tikus hutan ini. Salah satunya dengan melakukan perburuan tikus dengan cara manual. Yakni dengan menggali lubang tempat tikus bersarang dengan cangkul dan langsung membunuhnya. Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil maksimal.
Atas kondisi ini, para petani hanya bisa pasrah. Mereka hanya berharap, pemerintah membantu mencarikan solusi penanganan serta memberikan bantuan bibit dan modal.
