BOJONEGORO - Jelang natal dan tahun baru, sejumlah komoditas cabai di pasar tradisional bojonegoro mulai merangkak naik. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di pasar kota bojonegoro, pada kamis pagi.
Kenaikan harga cabai mencapai 10.000 lebih per kilogramnya. Kenaikan harga di picu karena faktor hujan yang menyebabkan cabai di petani mengalami penurunan panen. Sementara permintaan kian melonjak menjelang natal dan tahun baru.
Sejak awal tahun desember ini, sejumlah jenis komoditas cabai seperti lompong, sret, tampar, hijau, dan lalap di lapak pedagang pasar tradisional kota bojonegoro terus merangkak naik.
Harga jual cabe merah sret yang sebelumnya dijual 48.000 per kilogram, kini menjadi 58.000 perkilogram. Harga cabe hijau yang sebelumnya 35.000 per kilogram, kini naik menjadi 43.000 per kilogram. Sementara cabe lalapan yang sebelumnya dijual 32.000 per kilogram, kini naik menjadi 43.000 per kilogram.
Menurut para pedagang, kenaikan cabai hingga dikisaran 10.000 perkilogram ini terjadi sejak beberapa hari terakhir. Ini diduga terjadi akibat meningkatnya permintaan jelang natal dan tahun baru. Sementara stok cabai di petani berkurang akibat cuaca hujan.
Kenaikan ini, dikeluhkan sejumlah pembeli. Pasalnya, cabai menjadi salah satu komoditas utama untuk masakan mereka.
Pedagang maupun pembeli cabai berharap, pihak terkait turun tangan mengatasi persoalan ini. Sehingga harga cabai bisa kembali normal.