TUBAN - Cuaca buruk dan gelombang laut tinggi melanda pesisir utara kabupaten tuban, pada selasa malam. Besarnya ombak yang mencapai dua setengah meter menyebabkan satu perahu nelayan tradisional hancur dan tiga lainnya rusak parah.
Perahu yang hancur tersebut adalah milik waras, nelayan asal kelurahan karangsari, kecamatan tuban kota, kabupaten tuban. Perahu kayu sepanjang dua belas meter ini hancur menjadi tiga bagian setelah diterjang ombak besar, hingga karam di muara sungai setempat.
Kondisi hampir serupa juga dialami tiga perahu nelayan tradisional lain. Diantaranya perahu milik budi, takin, dan sugeng, nelayan setempat. Meski tak sampai hancur berkeping-keping, namun badan perahu pecah dan berlubang. Bahkan mesin penggerak yang sempat terendam air laut, mengalami kerusak.
Diketahui cuaca buruk dan gelombang laut tinggi, sedang melanda perairan utara kabupaten tuban. Setiap malam selama tiga hari terakhir, ombak setinggi dua setengah meter menerjang perahu-perahu nelayan yang parkir di kawasan pantai. Fenomena alam ini rutin terjadi setiap tahun pada awal desember.
Ketiadaan boom atau tambat labuh, membuat terjangan ombak tanpa penghalang. Sementara para nelayan hanya mengandalkan tali jangkar. Perahu yang tali jangkarnya putus atau lepas , dipastikan akan rusak parah.
Meski cuaca buruk mengancam, namun nelayan tetap nekat melaut untuk mencari ikan pada pagi hingga menjelang sore hari. Nelayan berharap pemerintah membangun boom atau tambat labuh untuk parkir perahu nelayan tradisional sekitar. Keberadaan boom diyakini dapat sedikit meredam kekuatan terjangan ombak.