NGAWI - Warga desa tempuran, kecamatan paron, kabupaten ngawi, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria yang tewas tertemper kereta api gajayana, jurusan malang-bandung, di desa setempat pada selasa malam.
Saat ditemukan jasad pria itu sudah tertelungkup di pinggir rel kereta api. Tak jauh dari lokasi ditemukan sepeda motor diduga milik korban yang disembunyikan di semak-semak. Jasad pria itu diduga pelaku penganiayaan disertai pembunuhan di sebuah warung dawet di desa klitik, kecamatan geneng, ngawi. Pelaku yang juga suami korban tersebut diduga melarikan diri menggunakan sepeda motor usai membunuh istrinya, tanti rachmawati (41) tahun, pegawai harian lepas (phl) kantor bersama samsat di ngawi.
Diduga pelaku sengaja bunuh diri dengan cara menabrakan dirinya ke kereta api. Meski begitu pihak kepolisian belum berani memastikan jika korban tewas tertabrak kereta tersebut merupakan pelaku pembunuhan.
Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah tkp. Oleh polisi jasad pria itu langsung dibawa ke rumah sakit umum daerah, rsud dokter soeroto ngawi, untuk dilakukan otopsi. Polisi juga mengamankan sepeda motor dan sebilah pisau yang diduga milik pelaku penganiayaan disertai pembunuhan terhadap seorang phl di kantor bersama samsat di ngawi.
