BLITAR - Bagi pembudidaya ikan koi di tanah air. Sosok limatul lailiyah, warga dusun gogolatar, kelurahan kaweron, kecamatan talun, kabupaten blitar, tentu tidak asing. Pasalnya, ibu muda ini dikenal sukses sebagai pembudidaya ikan koi.
Sejak membudidayakan koi pada tahun 2006 lalu, usaha kaisar koi farm milik limatul ini terus berkembang. Kini, ia memiliki puluhan kolam sawah serta belasan kolam aquarium dan kolam filter. Tak heran penghasilan bersih yang didapat dalam setiap bulan tak kurang dari seratus juta rupiah.
Berbagai ikan koi dibudidayakan di tempat ini, seperti jenis sangke, sowa, kohaku dan berbagai jenis ikan koi ternama lainnya. Dari pemijahan atau proses reproduksi, setidaknya membutuhkan waktu tiga bulan hingga ikan koi siap dipasarkan.
Perawatan ikan koi cukup mudah, yakni harus rutin memberi makan ikan dan rajin mengontrol kebersihan air kolam agar ikan tetap sehat.
Menurut limatul lailiyah, budidaya ikan koi memiliki prospek sangat cerah, karena semakin meningkatnya jumlah peminat dan penghobi koi. Sehingga dari segi ekonomi sangat menguntungkan karena punya nilai jual tinggi. Ikan koi yang dibudidayakan di blitar , sangat terkenal memiliki corak dan warna yang lebih bagus bahkan sudah merambah ke pasar internasional.
Harga ikan koi variatif tergantung ukuran dan keindahan warna yang dimiliki, mulai dari 15 ribu rupiah hingga puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah per ekornya. Sehingga tak heran, limatul lailiyah yang pernah berkali kali gagal test cpns, meski belakangan akhirnya lolos jadi pns, kini hidupnya berkecukupan dari hasil besar keuntungan budi daya koi.
Umumnya peminat koi tidak hanya sekedar di jual lagi, banyak dari penghobi untuk keperluan kontes koi. Mereka berasal dari berbagai kota di pulau jawa dan luar berbagai kota di tanah air, seperti aceh , palembang , batam , pontianak , samarinda , flores ,ambon , jaya pura dan berbagai kota lainnya .