TUBAN - Saat ingin terjun ke dunia bisnis, kita sering bingung memilih usaha yang cocok. Usaha rumahan beternak burung puyuh petelur, mungkin bisa menjadi salah satu solusinya. Di kabupaten tuban, usaha ini dijalankan oleh nanda, warga desa temayang, kecamatan kerek.
Beternak burung puyuh tak membutuhkan lahan luas. Nanda hanya membutuhkan lahan 1 meter kali 5 meter untuk usaha rumahan yang digelutinya ini. Selain itu, modal yang dibutuhkan juga tidak banyak, hanya kisaran 11 juta rupiah untuk pembelian 1.000 ekor burung puyuh siap bertelur serta kandangnya dan perlengkapannya.
Perawatan burung puyuh juga cukup mudah, hanya perlu diberi makan dan minum secukupnya, serta menjaga kebersihan kandangnya. Dalam sehari, sebanyak 1.000 ekor burung puyuh ini mampu menghasilkan telur antara 9 sampai 10 kilogram.
Penjualan telur puyuh juga cukup mudah. Telur yang dihasilkan burung puyuh ini dijual di kepada para tengkulak di pasar setempat serta tetangga yang membutuhkan. Harganya cukup stabil di kisaran harga 27.500 per kilogramnya. Harga dalam sebulan, usaha ternak burung puyuh milik pemuda 30 tahun ini beromzet 7,8 juta rupiah.
Usaha rumahan ini digeluti nanda bermula saat tak punya pekerjaan atau menganggur, usai pindah dari rumahnya di blitar ke rumah istrinya di tuban. Nanda berharap, usaha yang dirintisnya ini bisa terus berkembang.
Hanya punya modal pas-pasan dan tak punya lahan luas untuk berwirausaha?. Usaha rumahan beternak burung puyuh petelur bisa menjadi salah satu alternatif solusinya.
