BOJONEGORO - Tanaman padi yang rusak paska diterjang banjir ini, tersebar di desa simorejo, sumberwangi, dan prigi, kecamatan kanor, bojonegoro. Lebih dari 20 hektar padi yang baru berumur rata-rata 20 hingga 25 hari, rusak parah. Bahkan sebagian besar membusuk akibat dampak banjir yang terjadi pekan lalu.
Kondisi ini, membuat para petani setempat, rugi besar. Selain terlanjur mengeluarkan banyak modal saat masa cocok tanam. Kerugian petani juga bertambah lantaran tanaman yang rusak, sudah selesai dilakukan pemupukan.
Salahsatu petani, abdul kohar, mengaku banjir merendam tanaman padi akibat dampak jebolnya salahsatu titik tanggul sungai pekan lalu. Kondisi ini membuatnya menderita kerugian yang cukup besar. Sebab tanaman padi miliknya rusak, bahkan sebagian besar tanaman telah mati membusuk sehingga sulit untuk tumbuh kembali.
Namun demikian, meski kecil harapan padi dapat tumbuh normal. Para petani tetap berupaya melakukan pemupukan ulang meski harus mengeluarkan biaya berlebih. Harapannya, agar padi yang tersisa, masih bisa tumbuh dan panen, sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Selain akibat jebolnya tanggul sungai. Banjir di wilayah ini juga dipicu curah hujan tinggi, di wilayah setempat. Sungai tak lagi dapat menampung debit air hujan, sehingga meluap dan membanjiri areal pertanian disekitarnya.
Para petani berharap, pemerintah setempat, segera turun tangan. Perbaikan tanggul, dan normalisasi sungai dibutuhkan, agar banjir serupa tak lagi terulang di kemudian hari.