TUBAN -Inilah lahan budidaya buah melon jenis golden new kinanti, milik suntari, petani desa karangasem, kecamatan jenu, kabupaten tuban. Lahan yang biasanya ditanami padi saat musim penghujan, dan jagung saat musim kemarau, kini diubah menjadi tanaman melon.
Keberanian suntari merubah pakem tanaman, justru membuahkan hasil manis. Beberapa kali bercocok tanam, hasil panennya cukup melimpah. Dari lahan seluas setengah hektar lebih dan bibit tanam sebanyak sepuluh ribu, panen yang dihasilkan mencapai lima belas ton melon berkualitas. Bahkan jika kondisi cuaca normal atau musim kemarau, hasil panen bisa mencapai 25 ton.
Suntari tidak mengalami kesulitan dalam pemasaran. Pria 44 tahun ini telah menjalin kerjasama dengan distributor buah ternama berskala nasional. Melon berkualitas yang dipanen akan langsung dibeli dengan harga rp12.000 per kilogram, lalu dikirim ke sejumlah minimarket maupun swalayan.
Budidaya melon ini digeluti suntari mulai tahun 2012. Jika dibanding padi, melon dirasa lebih menguntungkan. Pertama panen lebih cepat, karena hanya membutuhkan waktu 60 hari, sedang padi mencapai 100 hari. Selanjutnya, keuntungan dari melon bisa berlipat-lipat dibanding padi.
Melon jenis golden new kinanti ini memiliki rasa khas manis dan teksturnya renyah. Jika dibanding melon biasa, golden new kinanti ini dirasa lebih segar. Jadi tak salah jika harganya jauh lebih mahal.
Tak cukup berhenti disini, suntari masih memiliki rencana mengembangkan usahanya. Dua titik lahan telah disiapkan untuk budidaya melon sejenis. Sistem tanam akan di silang, sehingga bisa panen bergantian.